INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bank Indonesia mengatakan inflasi hingga pekan ketiga Agustus 2017 masih terjaga pada 0,02 persen (month to month/mtm) atau sama dengan pekan pertama dan kedua sehingga inflasi tahunan hingga bulan ke delapan diyakini masih di bawah empat persen.

"Dari survei di 164 pasar dan 82 kota, pekan ketiga inflasi 0,02 persen sehingga setahun 3,91 persen (yoy)," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Balai Sidang Jakarta, Jumat (18/8/2017)

Agus mengatakan, jika realisasi inflasi Agustus terbukti secara tahunan di 3,91 persen, maka inflasi hingga akhir tahun semakin cenderung berada di bawah empat persen. BI menargetkan inflasi tahun ini berada di rentang 3--5 persen.

"Ini jadi satu pengantar untuk tahun 2018 untuk bisa mencapai target inflasi di kisaran 3,5 plus minus 1 persen tahun depan," ujarnya.

Dia mengatakan terjaganya inflasi hingga pekan ketiga Agustus 2017 ini karena beberapa komoditas berbalik mengalami deflasi, seperti tarif angkutan udara, tarif transportasi antarkota, dan beberapa bahan pangan seperti bawang merah dan putih.

Sedangkan untuk daging ayam, telur ayam dan rokok masih mengalami inflasi.

"0,02 persen (mtm) adalah perkembangan konsisten sejak pekan pertama, kedua dan ketiga. Mudah-mudahan sepanjang agustus ada di kisaran itu," ujar dia.

Adapun hingga Juli 2017, inflasi nasional secara tahunan berada di level 3,88 persen.

Pada awal Agustus 2017, Agus mengatakan, jika inflasi terus terjaga, tak tertutup kemungkinan BI akan melonggarkan kebijakannya, guna memberikan stimulus terhadap perekonomian yang masih lesu.

"BI lihat inflasi yang terjaga. Kami akan betul-betul amati, kalau seandainya situasi terus menujukkan kondisi yang terjaga, tak tertutup kemungkian untuk BI melakukan pelonggaran," katanya.