2017, Soechi Lines Masuki Bisnis Perbaikan dan Perawatan Kapal Laut

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 21 Desember 2016 - 11:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Soechi Lines Tbk (SOCI), perusahaan pelayaran angkutan laut, akan membuka layanan perbaikan dan perawatan kapal laut di galangan kapal milik perseroan di Karimunjawa, Jawa Tengah, pada 2017.

Paula Martina, Direktur Keuangan SOCI, mengemukakan, langkah tersebut diambil manajemen perseroan karena kinerja bisnis pelayaran diperkirakan bakal lebih baik dibanding tahun ini. Marjin usaha pelayaran ditargetkan mencapai 30%, sedangkan marjin usaha galangan kapal diperkirakan antara 25-30%, tuturnya.

Disamping itu, Paula mengungkapkan, perseroan saat ini sedang melaksanakan proses tender untuk pengoperasian kapal baru berjenis kapal tanker minyak berbobot mati 100.000 ton pada tahun depan. Itu adalah kapal terakhir yang baru dibeli perseroan pada tahun ini dengan menggunakan dana belanja modal bernilai total US$50 juta.

Paula memaparkan, perseroan menganggarkan belanja modal antara US$30-50 juta untuk 2017. Angka tersebut sama dengan belanja modal yang dialokasikan perseroan pada tahun ini. Perseroan akan menggunakan dana belanja modal ini untuk kembali menambah kapal-kapal baru guna memperkuat armada angkutan laut perseroan. Kendati demikian, Paula belum dapat menyebutkan banyaknya kapal tambahan tersebut.

Paula menjelaskan, alokasi belanja modal sebesar itu dapat digunakan untuk membeli lima kapal baru berukuran kecil, bisa juga untuk membeli yang berukuran besar tetapi hanya cukup untuk tiga kapal. Dana belanja modal sebesar itu bersumber dari pinjaman bank, tetapi Paula enggan menyebutkan bank yang bersangkutan.

Meski demikian, menurut Paula, manajemen SOCI tidak akan memilih alternatif pendanaan belanja modal tersebut melalui penerbitan surat utang atau obligasi. Pasalnya, penerbitan obligasi akan kami gunakan untuk refinancing utang-utang perseroan yang memiliki bunga cukup tinggi, tukasnya.

Pada triwulan ketiga 2016, kas perseroan tercatat sebesar US$13,41 juta. Itu masih jauh dibawah kebutuhan belanja modal. Adapun total utang perseroan tercatat sebesar US$209,41 juta dan total ekuitas sebesar US$276,98 juta. Karena itu, rasio utang terhadap ekuitas perseroan per September 2016 adalah 0,76 kali. (abr)