INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bank Indonesia (BI) menyebutkan perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi pada kuartal II 2017.  BI menekankan konsumsi yang berkontribusi terhadap perlambatan tersebut. Menginjak kuartal III dan IV, pertumbuhan ekonomi akan bergerak membaik.

"PDB, kami BI masih melihat pertumbuhan ekonomi  terus membaik. Saya enggak bisa kasih angka kuartal II, tapi bergeser sedikit ke kuartal 3-4 tapi masih di kisaran 5.2% full year," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Pada pekan depan Badan Pusat Statistik (BPS) segera melansir hasil survei terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017. Pada kuartal I 2017, pertumbuhan ekonomi di level 5,01%.

Meski pertumbuhan ekonomi akan melambat, mantan menteri keuangan ini menyebutkan inflasi relatif rendah. Walupun ternyata daya beli juga rendah. Ia menyebutkan inflasi Juli lalu 0,22%. Inflasi tersebut terendah sepanjang tiga tahun terakhir.

"Bahkan iflasi rilis tetakhir Juli menunjukan kondisi 0.22 persen. Itu bisa dibilang dibandingkan kondisi inflasi setelah lebaran terendah dalam 3 tahun ini. Ini menunjukan kondisi ekonomi melengkapi kondisi neraca pembayaran baik, kalaupun current account desifit terkendali baik," ucapnya.

Selain inflasi, mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini mengakui adanya stabilitas nilai tukar. Faktor inilah yang membuat Agus optimis pertumbuhan ekonomi akan sesuai rencana Bank Indonesia. "Bagaimana stabilitas nilai tukar rupiah, current account  juga saat ini mencapai US$108 padahal awal tahun US$157," jelas dia.