Huawei Paparkan Strategi Capai Pertumbuhan Bisnis Baru Dengan 5G

Oleh : Nina Karlita | Jumat, 22 Maret 2024 - 15:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Barcelona, Spanyol - Sebagai bagian dari partisipasinya di MWC Barcelona 2024, Huawei menggelar "5G Beyond Growth Summit", di mana Li Peng, Corporate Senior Vice President, Huawei, dan President, ICT Sales & Service, Huawei, membahas bagaimana operator telekomunikasi dapat mencapai kesuksesan bisnis 5G, serta potensi 5.5G yang segera mewujudkan jaringan potensial dan menciptakan peluang pertumbuhan baru.

"5G merupakan jalur yang tepat menuju kesuksesan bisnis," ujar Li Peng. 

5G merintis komersialisasi pada 2019, dan dalam lima tahun terakhir, Huawei telah memiliki 1,5 miliar pengguna 5G di seluruh dunia. Angka ini harus dicapai 4G selama sembilan tahun. Saat ini, 20% pelanggan seluler global menggunakan 5G. Pengguna ini menghasilkan 30% trafik seluler dan berkontribusi 40% terhadap pendapatan layanan seluler.

"5.5G tengah memasuki fase penggunaan komersial pada 2024, dan sejalan dengan konvergensi 5.5G, kecerdasan buatan (AI), dan komputasi awan (cloud), operator telekomunikasi dapat merealisasikan potensi aplikasi dan fitur baru," jelas Li Peng.

Dia juga memaparkan, operator telekomunikasi di seluruh dunia harus berfokus pada jaringan bermutu tinggi, monetisasi multidimensi, layanan baru, serta AI generatif untuk menangkap peluang tersebut.

Pengguna layanan seluler telah terbukti ingin membeli paket layanan seluler yang meningkatkan pengalamannya jika kualitas jaringan seluler belum bermutu. Trafik yang dihasilkan pengguna ini diperkirakan meningkat pesat. Maka, operator telekomunikasi dapat memaksimalkan nilai tambah trafik tersebut. Tren ini membuat semakin banyak operator telekomunikasi yang mengusulkan target strategis yang mencakup pembangunan jaringan 5G bermutu tinggi.

Beberapa operator telekomunikasi di Timur Tengah, misalnya, telah menggunakan jaringan Massive MIMO. Bahkan, pengalaman optimal yang tercapai mendatangkan kesuksesan bagi jaringan 5G FWA. Saat ini, 5G FWA telah menghubungkan hampir tiga juta rumah tangga sehingga jaringan tersebut menjadi mesin pertumbuhan pendapatan yang signifikan bagi operator telekomunikasi.

 
Lebih dari 20% operator 5G global telah mengadopsi model harga layanan berdasarkan kecepatan jaringan. Salah satu operator 5G di Thailand, misalnya, baru saja melansir layanan add-on "5G Boost Mode". Lewat layanan ini, pelanggan dapat memilih tingkat kecepatan jaringan yang berbeda-beda dan paling sesuai dengan kebutuhan. 

Sejumlah layanan baru, seperti New Calling, cloud phone, dan 3D tanpa kacamata, semakin menarik perhatian pelanggan. Misalnya, fitur bernilai tambah New Calling, seperti virtual avatar, juga bertambah populer. Pengguna pun ingin membayar lebih untuk memperoleh layanan yang mewujudkan pengalaman real-time, seperti klaim asuransi mobil terpadu.

5G juga telah diadopsi banyak industri. Di Tiongkok, lebih dari 50.000 jaringan 5G privat kini digunakan secara komersial di lebih dari 50 industri. Fitur 5.5G terbaru, termasuk deterministic latency, precise positioning, dan passive IoT, segera mendatangkan semakin banyak peluang bagi operator telekomunikasi di segmen B2B.