Capai Target 100%, Pupuk Indonesia Salurkan 6,19 Juta Ton Pupuk Subsidi

Oleh : Ridwan | Selasa, 19 Maret 2024 - 18:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil memenuhi 100% target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani.

Kinerja positif tersebut berhasil ditorehkan perusahaan di tengah tantangan global yang kompleks seperti, perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga komoditas pupuk.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, perusahaan berhasil melewati tahun 2023 yang penuh tantangan ini dengan baik.

"Bukan hanya bertahan, namun mampu berkembang secara positif," katanya dalam kegiatan buka puasa bersama media di Jakarta (18/3).

Dirinya menyebut bahwa pada tahun ini, perusahaan akan tetap teguh pada komitmen meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan melalui inovasi dan kinerja terbaik.

Pada tahun 2023, Pupuk Indonesia berhasil merealisasikan 18,8 juta ton hasil produksi yang terdiri dari 11,6 juta ton dan non-pupuk 7,1 ton. 

Pupuk Indonesia juga melakukan berbagai upaya guna memastikan proses distribusi pupuk berjalan dengan baik dan tepat sasaran, mulai dari digitalisasi proses penebusan pupuk menggunakan aplikasi I-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi), serta berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

Aplikasi I-Pubers sendiri merupakan hasil kolaborasi Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan).

Per 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh pelosok negeri.

Rahmad menjelaskan, pupuk berbasis gas (nitrogen) menjadi sangat penting dalam produktivitas pertanian tanaman pangan, karena mampu meningkatkan produktivitas hingga 56%.

Jenis pupuk berbasis gas seperti Urea dan NPK adalah yang banyak dibutuhkan oleh petani sehingga ketersediaan dan keterjangkauan harga gas bumi akan berpengaruh dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Tahun ini, hingga 11 Maret 2024, Pupuk Indonesia juga sudah menyiapkan stok pupuk subsidi dan nonsubsidi sebesar 1,78 juta ton.

"Dengan jumlah stok pupuk subsidi dan nonsubsidi yang telah kami siapkan, kami berharap mampu mendukung produktivitas pertanian Indonesia dan menopang ketahanan pangan nasional," jelas Rahmad.

Pupuk Indonesia terus menjalankan program MAKMUR yang telah memberikan hasil luar biasa, yakni mencapai lahan seluas 358.885 hektar atau 130% dari target seluas 275.000 hektar. 

Adapun jumlah petani yang bergabung mencapai 107.642 petani atau 108% dari target 100.000 petani. 

"Dengan tekad yang besar, kami yakin upaya ini akan membantu menjaga ketahanan pangan nasional dan membangun kemandirian pangan Tanah Air,” jelasnya.

Kedepan, lanjut Rahmad, Pupuk Indonesia berencana untuk menargetkan program MAKMUR secara lebih masif sehingga mampu mendorong kemandirian yang berkelanjutan bagi para petani Indonesia.

Dari sisi pengembangan usaha, Pupuk Indonesia juga telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif strategis, di antaranya peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak untuk memperluas jangkauan pupuk di Indonesia Timur, serta proyek pembangunan pabrik Pupuk Sriwidjaja (Pusri) 3B yang bertujuan untuk menggantikan pabrik pupuk yang sudah tua. 

Dalam praktik usahanya Pupuk Indonesia terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance). Hal ini tampak lewat komitmennya dengan melakukan dekarbonisasi bisnis eksisting, dan pada saat yang bersamaan juga mengembangkan bisnis baru yang lebih ramah lingkungan, yaitu clean ammonia. 

Sebagai pemain utama dalam produksi amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara, Pupuk Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat Carbon Capture and Storage (CCS). 

Melalui pengembangan industri clean ammonia, Pupuk Indonesia berusaha memimpin perubahan menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dalam sektor pupuk dan petrokimia. 

Pada tahun lalu perusahaan berhasil melakukan penurunan emisi karbon sebesar 1,55 juta ton, melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebesar 1,21 juta ton. Dengan demikian, Pupuk Indonesia terus menegaskan perannya sebagai pelopor dalam industri pupuk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Kami juga akan terus berupaya memberikan dampak positif dan berkelanjutan pada industri pupuk dan petrokimia, dengan  mengembangkan industri clean ammonia. Insya Allah upaya ini akan membuahkan hasil yang baik untuk menciptakan masa depan yang subur dan berkelanjutan bagi negeri kita,” pungkas Rahmad.