Nurhaida : Memburu Target 180 Emiten Hingga 2020

Oleh : Dhiyan W Wibowo | Minggu, 30 Juli 2017 - 17:47 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Nurhaida merupakan satu-satnnya wanita sekaligus incumbent yang berhasil kembali memperpanjang jabatannya sebagai anggota komisioner OJK.

Wanita kelahiran Padang Panjang Sumatera Barat, 27 Juni 1959 tersebut berhasil menekuk mantan koleganya saat di Bapepam-LK, Arif Baharudin di putaran final pemilihan komisioner OJK dalam voting yang digelar Komisi XI DPR-RI pada tanggal 8 Juni 2017 lalu.

Kemenangan Nurhaida dilatari keberhasilannya meningkatkan kepercayaan masyarakat berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.

Dibawah kendalinya sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, dalam lima tahun terakhir OJK memang cukup gencar melakukan pendalam pasar (market deepening).

Bukan hanya menambah investor baru tetapi juga meningkatkan jumlah emiten dan produk yang diperdagangkan di pasar modal.

Ketika kembali menjabat Nurhaida berkomitmen untuk melanjutkan program tadi. Ini yang membuat para anggota Komisi XI terpukau dan memilihnya kembali dengan perolehan suara yang meyakinkan.

Saat fit and propert testdi hadapan anggota Komisi XI DPR-RI, wanita yang selama kariernya malang melintang sebagai birokrat di Bapepam-LK ini menyodorkan presentasi berjudul Arah pengembangan pasar modal Indonesia.

Dalam paparan yang berlangsung pada saat seleksi, Nurhaida menyampaikan sejumlah target capaian pengembangan pasar modal dalam 5 tahun ke depan.

Target tersebut terdiri dari penambahan minimal 180 emiten baru, serta penambahan 12 efek beragun aset (EBA) dan Dana Investasi Real Estat (DIRE) baru.

"Saya optimistis ini akan tercapai. Sampai dengan Mei 2017, sudah ada 13 emiten baru. Ke depan proses IPO akan dipercepat," paparnya.

Selain itu, Nurhaida menargetkan terjadi penambahan 20.000 Wakil Perantara Pedagang Efek dan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana, 1.000 Agen Perantara Pedagang Efek, 200 Agen Penjualan Efek Reksa Dana dan Gerai Reksa Dana, serta 50 izin pendirian Lembaga Pendidikan Khusus di bidang pasar modal.

"Diharapkan pada 2022 jumlah investor pasar modal meningkat menjadi 5 juta investor dengan wilayah penyebaran yang lebih merata," ujar alumnus jurusan Teknik Kimia Tekstil pada Institut Teknologi Tekstil Bandung tahun 1985, serta pemegang gelar MBA dari Indiana University, Bloomington, Indiana, Amerika Serikat pada tahun 1995.

Sebagai catatan, Nurhaida mulai menapaki karier di Bapepam-LK sebagai staf hingga berhasil mencapai posisi tertinggi di instansi tersebut sebagai Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sejak Februari 2011.

Sebelumnya Dia menjabat sebagai Kepala Biro PKP Sektor Riil-Bapepam pada 12 Mei 2006 sampai dengan September 2008. Ia kemudian digeser menjadi kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek pada September 2008-21 Januari 2011.