Menperin Paparkan Industri Prioritas Dalam Mukernas PPP

Oleh : Ridwan | Jumat, 21 Juli 2017 - 08:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian terus fokus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri melalui kebijakan strategis berdasarkan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat menjadi narasumber pada rangkaian acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II dan Workshop Nasional Bimbingan Teknis Nasional DPRD Partai Persatuan Pembangunan (PPP) se-Indonesia di Hotel Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta Utara (20/7/2017).

"Beberapa industri yang menjadi prioritas nasional, diantaranya adalah penguatan SDM melalui vokasi industri, penguatan rantai nilai industri, industri padat karya berorientasi ekspor, pengembangan IKM dengan platform digital dan pengembangan perwilayahan industri," ungkap Airlangga.

Seperti diketahui, Kemenperin saat ini tengah gencar membangun pendidikan vokasi yang memiliki konsep link and match antara pelaku industri dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). "Langkah tersebut merupakan amanat dari Institusi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, yang juga untuk menyiapkan tenaga kerja trampil sesuai kebutuhan dunia usaha saat ini," terangnya.

Sementara itu, lanjut Menperin, pendalaman struktur industri lewat penguatan rantai nilai industri bertujuan untuk mengembangkan sektor industri yang saling terkait, mulai dari industri hulu, antara, hingga hilir.

Disisi lain sat ini Kemenperin tengah memacu pengembangan sektor industri padat karya berorientasi ekspor antara lain, industri alas kaki, industri tekstil dan produk tekstil, industri makanan dan minuman, industri furniture kayu dan rotan serta industri kreatif. "Salah satu amunisinya adalah dengan memberikan insentif fiskal berupa pemotongan pajak penghasilan yang digunakan untuk reinvestasi," ucap Airlangga.

kemudian, Kemenperin juga tengah mengembangkan IKM dengan platform digital yang terintegrasi melalui program e-smart IKM . Program ini merupakan suatu sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, serta produk yang terintegrasi dengan marketplace yang telah ada dan didukung oleh sistem data base SIINAS. "Program ini juga diharapkan dapat membantu para pelaku IKM dalam melakukan promosi dan meningkatkan penjualan produk baik dalam maupun luar negeri," katanya.

Selain itu, lanjut Airlangga, Kementerian Perindustrian telah merekomendasikan 16 kawasan industri baru baik di pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Pembangunan kawasan industri khususnya di luar jawa berperan penting mengakselerasi cita-cita pemerintah mewujudkan indonesia sentris. "Apabila upaya-upaya tersebut terlaksana dengan baik, dapat meningkatkan daya saing kawasan industri sekaligus membawa dampak berganda terhadap perekonomian daerah dan nasional," tutup Menperin.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan nonmigas pada triwulan I-2017 tumbuh sebesar 4,71 persen. Capaian tersebut meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan dalam periode yang sama tahun 2016 sebesar 4,51 persen. Bahkan BPS juga mencatat, industri manufaktur mikro kecil mampu tumbuh sebesar 6,63 persen pada triwulan I-2017.