INDUSTRY.co.id - Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat sehingga bergerak di kisaran 13.285-13.315. Sejak awal pekan ini, kurs rupiah menguat yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal.

“Situasi politik di AS mengakibatkan kurs dolar tertekan terhadap berbagai mata uang terkemuka di dunia sehingga kondisi tersebut memberikan keuntungan terhadap rupiah,” ujar Putu Agus Pransuamitra, analis pasar uang PT Monex Investindo di Jakarta, Rabu (19/07/2017).

Putu menuturkan, situasi politik di AS sedikit terguncang setelah pemerintahan Presiden Donald Trump untuk kedua kalinya gagal meloloskan undang-undang kesehatan yang baru guna mengganti UU kesehatan pemerintahan sebelumnya yang dikenal dengan nama Obamacare.

“Kegagalan tersebut mengakibatkan pelaku pasar menjadi ragu terhadap kelancaran berjalannya berbagai rencana kebijakan Presiden Trump,” tukasnya.

Seperti diketahui, kurs rupiah terhadap dolar AS mulai menguat tajam pada Senin pekan ini akibat data inflasi AS yang mengecewakan karena meredam proyeksi kenaikan sukubunga The Fed selanjutnya.

“Sementara itu, sentimen dalam negeri yakni surplus neraca perdagangan Indonesia turut menopang penguatan kurs rupiah,” pungkas Putu. (Abraham Sihombing)