Marak Produk Impor dan Ilegal, Standardpen Ajak Konsumen Cintai Produk Indonesia

Oleh : Hariyanto | Selasa, 18 Juli 2017 - 15:27 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - PT Standardpen Industries mengajak anak Indonesia gemar menulis dalam kegiatan #ayomenulis yang disertai kegiatan Satu Juta Bolpoin Untuk Anak Indonesia yang dibagian dari barat ke timur Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memacu semangat belajar anak-anak dalam menjalani pendidikan.

CEO PT Standardpen Industries, Megusdyan Susanto mengatakan, mengenalkan anak-anak untuk menggunakan produk dalam negeri tidak mudah. Hal tersebut karena adanya mindset produk luar negeri yang lebih branded dan berkualitas dibandingkan produk lokal.

Disisi lain, sebagai kampanye Cinta Produk Indonesia, Standardpen berusaha menjaga kualitas untuk kepuasan konsumen dalam menggunakan produk lokal. Pasalnya, saat ini banyak produk impor dari luar negeri yang kualitasnya tidak memuaskan bahkan ada juga yang memalsukan brand terkenal baik lokal maupun produk luar.

"Kami sangat berharap pemerintah untuk terus mendukung penggunaan produk dalam negeri secara konsisten. Memang banyak produk impor yang berkualitas, namun tidak dengan produk impor ilegal dengan kualitas rendah. Inibisa dilihat dari tingkat peritel di lapangan yang menawarkan produk KW, bahkan produk ilegal hingga produk palsu. Tentu hal ini tidak adil bagi kami selaku produsen dan konsumen sebagai pengguna akhir," kata Megusdyan di sela-sela media Gathering di Jakarta, selasa (18/7/2017).

Meskipun demikian, Megusdyan sangat mendukung langkah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan yang telah membentuk Satgas Barang Impor Ilegal yang diumumkan pada 12 Juli lalu di Kantor Direktorat Bea dan Cukai. Sebagaimana dituturkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kehadiran Satgas ini diharapkan mampu menorong iklim investasi yang sehat guna meningkatkan daya saing  Indonesia dimasa mendatang.

Megusdyan mengungkapkan, produksi alat tulis saat ini sudah menggunakan teknologi terkini, seperti penggunaan mesin canggih dari Jepang Hingga Swiss, hal ini karena pembuatan bolpoin sangatlah kompleks.

"Untuk menghasilkan satu batang bolpoin dibutuhkan mesin yang kuat, disiplin, quality control yang ketat serta bahan yang bermutu. Dari satu bolpoin saja proses yang dilewati sangat rumit dan dibutuhkan ketelitian. jadi sangat disayangkan jika usaha kita tidak didukung penuh oleh pemerintah," pungkasnya.