Golkar Pastikan Status Ketua DPR Tidak Ganggu Jalannya Kegiatan Partai

Oleh : Herry Barus | Selasa, 18 Juli 2017 - 00:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengakui bahwa penetapan Ketua Umum Setya Novanto sebagai tersangka berpengaruh secara psikologis. Namun, penetapan tersebut tidak menganggu jalannya roda organisasi.

Menurutnya, Golkar tetap siap menghadapi kompetisi politik dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 mendatang. Nurdin juga meminta agar penetapan tersangka terhadap Novanto tidak dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan.

"Yang pasti kita solid sesuai sistem dan fungsi partai. Oleh karena itu kader harap tenang dan solid," ujarnya di sela pertemuan tertutup petinggi Golkar di kediaman pribadi Novanto, Jalan Wijaya, Jakarta (Senin, 17/7/2017).

Nurdin mengatakan, DPP Golkar akan menggelar rapat pleno untuk memutuskan langkah selanjutnya. Terlebih mengenai langkah politik pasca penetapan Novanto sebagai tersangka korupsi e-KTP. Menurutnya, rapat pleno akan digelar sesegera mungkin dan dipimpin oleh Novanto sendiri.

"Kita sepakat menghargai azas praduga tak bersalah, Partai Golkar secara psikologis terpengaruh, secara fisik tidak. Konsolidasi mengadapi Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 jalan terus," demikian Nurdin kepada awak media yang menemuinya.

Dalam kesempatan itu juga Nurdin Halid menegaskan tidak akan ada musyawarah nasional luar biasa, untuk mengganti ketua umum Setya Novanto Rapat karena Pimpinan Nasional di Balikpapan tahun 2017 telah menegaskan hal tersebut.

"Tidak akan ada munaslub, itu ditegaskan dalam Rapimnas pada Mei 2017 di Balikpapan," kata Nurdin di Jakarta, Senin (17/7/2017)

Dia mengatakan Rapimnas tersebut sudah memutuskan bahwa dalam kondisi apa pun yang dihadapi partai, tidak akan ada munaslub.