Menperin Minta Pengusaha Mamin Perluas Pangsa Ekpor

Oleh : Ridwan | Senin, 17 Juli 2017 - 06:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri makanan dan minuman nasional perlu lebih memperluas pangsa ekspor baik pasar tradisional maupun pasar baru dalam upaya mendongkrak kinerjanya. Selain itu, melakukan terobosan inovasi produk yang dihasilkan sehingga dapat diminati oleh konsumen dalam negeri dan mancanegara.

“Market domestik dan ekspor masih besar. Yang terpenting untuk industri ini juga adalah ketersediaan bahan baku sehingga mendorong investasi terus tumbuh. Pemerintah telah memberikan kemudahan perizinan usaha bagi pelaku industri termasuk sektor IKM,” ungkap Airlangga di Jakarta (16/7/2017).

Di samping itu, dalam rangka penyiapan SDM industri yang andal, Kementerian Perindustrian berkomitmen menjalankan programnya melalui penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan pendidikan vokasi industri.

“Kami mengapresiasi kepada industri makanan dan minuman yang telah berpartisipasi dan mendukung program kerja sama pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Program ini akan kembali diluncurkan untuk wilayah Jawa Barat pada 27 Juli 2017 di Cikarang.” terang Menperin.

Menperin meyakini, berbagai program dan kebijakan strategis tersebut bakal mampu meningkatkan pertumbuhan industri makanan dan minuman. Apalagi, sektor ini mempunyai peranan penting dalam pembangunan industri nasional terutama kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas, di mana sumbangan subsektor industri makanan dan minuman terbesar dibandingkan subsektor lainnya dengan mencapai 32,79 persen pada triwulan I 2017.

”Pangsa pasar yang besar ini juga diikuti dengan pertumbuhan yang tinggi pula. Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada triwulan I 2017 mencapai sebesar 8,15 persen,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan industri makanan dan minuman mempunyai peranan cukup signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional, yang dilihat dari kontribusi nilai ekspor produk makanan dan minuman termasuk minyak kelapa sawit pada Januari-Mei 2017 mencapai USD 13,28 miliar.

Capaian tersebut mengalami neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan dengan impor produk makanan dan minuman pada periode yang sama sebesar USD 3,98 Miliar.

“Di samping itu dapat dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri ini sampai dengan triwulan II tahun 2016 sebesar Rp 12,1 triliun untuk PMDN dan untuk PMA sebesar USD 476,32 juta,” tutup Menperin.