Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2023 Meningkat, La Palma Grande Didukung BNI Tetap Lanjut Pembangunan Rumah

Oleh : kormen barus | Senin, 05 Desember 2022 - 15:43 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi ekonomi dari 3,6 persen mejadi 3,2 persen untuk tahun 2022 ini. Di tahun mendatang, IMF memproyeksikan pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia masih terus terjadi.

Sementara  itu, IMF mengatakan  akan terjadi  kenaikan  inflasi  global sebesar  6,6 persen  di negara-negara  maju  dan  9,5  persen  di  negara-negara  berkembang.  Kenaikan  inflasi  yang sangat tinggi di negara maju tersebut, memicu pengetatan kebijakan moneter dan likuiditas, yang memacu capital outflow dan volatilitas di sektor keuangan.

“Inilah  yang  harus  kita  terus  kelola  di  dalam  negeri.  Kami  bersama  Pak  Gubernur  Bank Indonesia di dalam terus meramu kebijakan fiskal dan moneter secara fleksibel namun juga pada saat yang sama efektif dan kredibel. Karena ini adalah suatu persoalan yang kombinasi dari baik kebijakan fiskal maupun moneter bekerja sama dengan kebijakan struktural,” ujar Menkeu Sri Mulyani, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Bank Indonesia sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5% - 5,3%, dan akan terus meningkat menjadi 4,7% -5,5% pada tahun 2024. Pertumbuhan  ini  diproyeksi  akan  didukung  oleh  konsumsi  swasta,  investasi,  dan  tetap positifnya kinerja ekspor meski pertumbuhan eskpor melambat.

Menkeu pun mengungkapkan bahwa perekonomian nasional Indonesia saat ini masih di dalam tren pemulihan positif yang tumbuh cukup kuat, yaitu tumbuh di atas 5 persen selama lima triwulan berturut-turut. Tren ini juga dikonfirmasi oleh berbagai indikator perekonomian seperti tingkat inflasi, neraca perdagangan, hingga indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur.

Presiden pun mengapresiasi  semua pihak yang telah bekerja keras untuk menjaga stabilitas perekonomian  nasional di tengah gejolak perekonomian  dunia. “Di tengah situasi ekonomi dunia yang sedang bergolak, alhamdulillah ekonomi kita termasuk yang terbaik. Bahkan, Managing Director dari IMF mengatakan bahwa di tengah dunia yang gelap, Indonesia adalah titik terang. Ini adalah kerja keras kita semuanya,” ucapnya.

Meskipun  akan  menghadapi  tantangan  resesi  global,  pemerintah  tetap  menaruh  perhatian besar   masalah   penyediaan   rumah   untuk   masyarakat.   “Fondasi   ekonomi   kita   kuat, pertumbuhan  ekonomi  tetap positif. BNI tetap memfasilitasi  pemberian  kredit kepemilikan rumah  (KPR),”  ujar  Oktorisman  Pemimpin  Pemasaran  Bisnis  BNI  KC  Fatmawati  saat ditemui dalam acara akad massal BNI Griya di La Palma Grade (Jumat, 25/11/2022).

Unit Rumah yang Dibangun Bertambah

Program sejuta rumah yang telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 bukan hanya memenuhi  kebutuhan  hunian  bagi  masyarakat   yang  belum  memiliki  hunian,  tapi  juga memiliki  dampak  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  nasional.  Karena  itu  dibutuhkan  sinergi dari seluruh stakeholder, baik perbankan, pemerintah pusat, daerah, dan pengembang.

“Kami selalu mendukung pengembang, terutama pengembangan yang memiliki Perjanjian Kerjasama  sebagai  highly  selected  developer,”  ujar  Oktorisman.  Mitragama  Inti  Perkasa (MIP)  adalah  salah  satu  pengembang  yang  memiliki  Perjanjian  Kerjasama  sebagai  highly selected devoloper, karena memiliki komitmen dan perencanaan pembangunan yang matang dalam mengembangkan kawasan La Palma Grande yang berada di Bekasi.

Kolaborasi BNI dengan devoloper MIP tidak hanya sebatas memfasilitasi KPR kepada konsumen, lebih lanjut Oktorisman menjelaskan, tapi BNI akan membangun ekosistem perbankan  di  kawasan  La  Palma  Grande.  Ekosistem  ini  diharapkan  akan  menguntungkan semua pihak, mulai dari penghuni, pelaku bisnis, umkm, dan pengembang.

BNI  dan  MIP  telah  sekian  kali  melaksanakan   akad  kredit  bersama  KPR  BNI  untuk pembiayaan  konsumen  secara  komersil  yang  diikuti  ratusan  perserta  akad.  BNI memberlakukan proses kredit dengan Instant Approval untuk developer MIP sehingga proses menjadi  lebih  cepat.  Bukan  lagi  dalam  hitungan  hari,  tapi  dalam  hitungan  jam  konsumen sudah mendapat persetujuan kredit dari BNI.

Dukungan dari BNI direspon positif oleh MIP melalui progres pembangunan la Palma Grande yang  kini telah  berjalan  sesuai  progres  yang  direncanakan.  “Meski  kadang  cuaca  ekstrem selama musim hujan ini kurang mendukung, tapi bukan menjadi hambatan kami untuk melaksanakan  pembangunan  di  Cayman  Cluster  Blok  G”  ujar  mantap  Santoso  Angwar Direktur Proyek Mitragama Inti Perkasa.

Pembangunan tahap pertama MIP telah menunjuk PT Cipta Casa Ardana Wanasena. Santoso Angwar berharap pembangunan akan selesai tahun depan sehingga serah terima rumah sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

“Dari target awal yang direncanakan 182 unit yang akan dikerjakan, kini bertambah menjadi lebih dari 200 unit. Kami berharap tahun depan sudah bisa serah terima dengan konsumen,” pungkas Santoso Angwar penuh keyakinan. (Jumat/2/12/2022)