Satu Tahun Kepergian Pengamat Musik Bens Leo

Oleh : Herry Barus | Kamis, 01 Desember 2022 - 12:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Tidak terasa salah satu wartawan senior yang juga pengamat musik mumpuni, Benedictus Hadi Utomo yang lebih dikenal sebagai Bens Leo.

Untuk mengenang wartawan yang berpembawaan kalem dan mriyayi itu ditandai kehadiran buku "Tatkala Sejarah Musik Dicatat".

Acara peluncuran buku yang ditulis oleh wartawan Gideon Momongan dan Nini Sunny itu berlangsung di M Block Space, Jakarta, Rabu (30/11) malam.

Tanggal 29 November 2022, tepat Bens Leo meninggalkan kita semua. Dalam rangka memperingati satu tahun kepergian Mas Bens, begitu suami dari dr. Pauline Endang Praptini, MS, Sp.GK, rekan-rekan wartawan 'pengagum' Mas Bens seperti Nini Sunny, Atie Ganda, Dion Momongan, Indrawan Ibong, Dudut Suhendra Putra, Iksan dan dimotori Ferry Mursyidan Baldan.

"Ini kerja ekstra cepat, Alhamdulillah kalau bisa terlaksana seperti sekarang ini," ujar Nini Sunny ketika membuka acara Memperingati 100 Hari Bens Leo Pergi di M Blok, di Kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan Rabu.

Banyak rekan mantan wartawan Majalah Aktuil hadir dalam perayaan yang sederhana, Chandra Darusman, Triawan Munaf, Ferry Mursyidan Baldan, Frans Sartono, Titik Hamzah Yan Wijaya, Conny Constantia, Harry De Fretes, Yan Wijayandll

"Saya berteman dengan mas Bens sejak beliau masih di Majalah Aktuil, tulisan Mas Bens selalu saya tunggu. Karena ulasan tentang industri musik sangat mumpuni," ujar Chandra Darusman ketika memberikan catatan soal sosok Bens Leo.

Frans Sartono wartawan senior Harian Kompas mengakui kehebatan almarhum Bens Leo sebaga wartawan musik.

"Mas Bens sebagai wartawan musik sangat memahami berbagai jenis musik, semua jenis musik ia pelajari. Pernah suatu ketika, saya dan Mas Bens mengikuti acara sertifikasi musik di Yogyakarta waktunya seharian dan melelahkan. Waktu masuk kamar hotel saya pikir Mas Bens mau istirahat, eh, nggak tahunya beliau ngajak jalan untuk menemui  komunitas musik di Yogyakarta. Sebenarnya saya kepingin istirahat, tapi karena mas Bens yang ngajak jalan. Saya nggak enak hati,  setelah mengikuti beliau, ternyata  saya makin memahami siapa Mas Bens sebenarnya. Beliau memang pengamat musik yang nggak ada tandingannya," kata Frans Sartono.

Sebagai wartawan menurut Frans Sartono, Mas Bens termasuk pria yang tidak sekedar perlente tapi juga resikan (menjaga kebersihan) dan tertib.

"Mas Bens sangat resikan, jadi sebagai teman sekamar waktu itu nggak enak hati, kalau nggak ikut resikan" aku Frans Sartono.

Sementara musisi yang juga mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengaku tersanjung dengan pengakuan seorang Bens Leo yang saat tahun 70-80 an wartawan musik yang berpengaruh terhadap perkembangan dan kehadiran grup musik lokal hingga terkenal ke tingkat nasional

"Giant step saat itu grup lokal asal Bandung yang belum apa-apa, tapi berkat tulisan Mas Bens bisa dikenal luas. Ini yang membuat persahabatan kami langgeng hingga saat ini," ujar Triawan Munaf.

Ayah dari Penyanyi Sherina Munaf ini mengaku menyesal, belum bisa mewujudkan impian Mas Bens.

"Ketika saya jadi kepala Bdan Ekonomi Kreatif, Mas Bens banyak menaruh harapan terhadap badan yang saya pimpin. Tapi sayangnya saya tidak bisa mewujudkan, semua karena keterbatasan saya saat itu," Kata Triawan dengan nada menyesal.

Sementara' dr. Pauline Endang Praptini, MS, Sp.GK, mengucapkan terima kasih kepada 'sahabatnta yang hadir pada peringatan satu tahun Kepergian Bens Leo.

"Sebagai istri, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mas Bens Leo yang menyempatkan hadir malam ini. Ini bukti kalau Mas Bens banyak memiliki sahabat yang baik. Saya yakin Mas Bens tersenyum bahagia dan bangga di Surga," ujar dr. Pauline Endang Praptini, MS, Sp. GK saat memberikan kata sambutan