Menperin Agus Apresiasi Langkah Daikin Gelontorkan Investasi Rp3,3 Triliun Bangun Pabrik AC di RI

Oleh : Hariyanto | Minggu, 04 September 2022 - 19:09 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Direktur PT. Daikin Airconditioning Indonesia menemui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita  untuk berdiskusi rencana investasi dan bisnis Daikin di Indonesia pada Rabu (31/8/2022) kemarin.

Investasi baru dari Daikin, yaitu PT Daikin Industries Indonesia, akan memproduksi AC rumah tangga pada semester II-2024. 

Nilai investasi dari pembangunan pabrik AC yang berlokasi di GIIC Industrial Parks Bekasi tersebut adalah Rp3,3 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta unit per tahun. Melalui investasi ini, diperkirakan Daikin mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.600-2.500 orang.

Sejalan dengan investasi AC dari Daikin tersebut, Menperin Agus memberikan apresiasi sekaligus menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk produk AC, baik untuk rumah tangga maupun AC komersial.

Terlebih lagi Daikin merupakan merek besar dengan predikat market leader untuk pasar AC di Indonesia. Tentu hal ini menjadi langkah yang tepat bagi Daikin maupun brand besar lain untuk segera menanamkan modal dan berproduksi di Indonesia.

"Sebuah langkah yang sangat tepat bagi Daikin, yang notabene merupakan market leader produk AC di Indonesia untuk berinvestasi di dalam negeri," kata Menperin Agus, Sabtu (3/9/2022).

"Saya mendorong agar brand besar lainnya dapat mengikuti gerakan Daikin untuk segera memiliki fasilitas produksi di Indonesia baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor,” imbuhnya.

Saat ini, sejumlah perusahaan dari PT. Daikin Global di Indonesia yang telah melakukan produksi, yaitu PT. Daikin Manufacturing Indonesia dengan produksi AC tipe ducting (lebih dari 5 HP) dan Air Handling Units (AHU).

Sementara itu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menegaskan tentang keseriusan Kemenperin dalam hal menjaga iklim investasi baru agar tetap berkembang dan mampu menyeimbangkan trade balance sektor elektronika.

“Target ini dapat dilakukan melalui salah satu instrumen berupa Neraca Komoditas (NK) untuk produk-produk elektronika termasuk AC yang akan diimplementasikan di tahun mendatang,” ujarnya.