Menteri Sandi Minta Anak Kos Siap-siap! Harga Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 Agustus 2022 - 15:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyarankan pelaku ekonomi kreatif kuliner yang berjualan mie instan harus menyiapkan strategi dan inovasi.

Tak hanya itu, Sandiaga Uno juga mewanti-wanti anak kos berkaitan dengan prediksi kenaikan harga mie instan akibat dampak perang Rusia-Ukraina.

"Anak kost siap-siap! Dan untuk pelaku ekonomi kreatif kuliner yang berjualan mie instan, siapkan strategi dan inovasi!" tulisnya dalam akun Instagram @sandiuno.

Ekonomi global yang tidak stabil karena pandemi dan perang Rusia-Ukraina yang juga tidak kunjung usai mengakibatkan lonjakan harga gandum. Dan mie instan pastinya terkena dampaknya.

"Bukan tanpa sebab, karena kedua negara tersebut merupakan penyuplai hampir 30 sampai 40 persen produksi gandum dunia," terang Sandi.

Karena itu, Sandiaga Uno berpesan untuk masyarakat agar nggak pasrah.

"Dengan kondisi ini justru harus menjadi momentum untuk masyarakat buat mengoptimalkan sumber pangan dan produk ekonomi kreatif lokal," tutur Menparekraf.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bakal ada dampak besar dari perang Rusia-Ukraina pada kenaikan harga mie instan di Indonesia. Ia bilang nilai kenaikannya signifikan.

"Belum selesai dengan masalah perubahan cuaca (climate change), kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," katanya dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Senin (8/8/22).

Ia menjelaskan kenaikan harga mie instan tak bisa dihindari mengingat bahan baku produk makanan instan tersebut sangat bergantung pada impor.

"Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," kata Syahrul.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mewanti-wanti adanya kenaikan harga mie instan di pasaran. Menurutnya, hal ini tidak bisa dihindari.

Jokowi menegaskan bahwa faktor utama kenaikan harga mie instan adalah perang Rusia-Ukraina. Kedua negara itu tidak menjual stok gandumnya lagi ke berbagai negara.