INDUSTRY.co.id--Jakarta- PT Jamkrindo entitas penjaminan yang sangat luar biasa. Transformasi menjadi Perseroan Terbatas (PT) Jamkrindo yang sebelumnya Perusahaan Umum (Perum), menjadikan Jamkrindo kian semangat menjamin salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) yang mana 1 Juli 2022, usia Jamkrindo memasuki 52 tahun.

Terkait UMKM, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp82,62 triliun atau naik 65% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,84 juta UMKM.

"Sektor UMKM telah melalui tantangan yang berat karena menghadapi ketidakpastian usaha akibat pandemi berkepanjangan," kata Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya, transformasi ini dikenal juga dengan transformasi finansial yang memadai, usaha mereka makin berkembang dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Hal itu turut menjadi perhatian PT Jamkrindo dengan memberikan akses finansial kepada UMKM melalui layanan penjaminan kredit. Melalui layanan tersebut, Jamkrindo menjembatani akses permodalan UMKM dengan bank atau lembaga keuangan. Dari situ Jamkrindo memberikan perlindungan atau proteksi risiko kerugian jika pelaku usaha tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada lembaga keuangan.

Maka untuk tetap menjamin keberlangsungan penguatan penjaminan Jamkrindo terhadap KUR UMK, tidaklah salah IFG mengusulkan agar Jamkrindo mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) hal tersebut sangatlah logis karena gearing ratio Jamkrindo melebihi ketentuan OJK.

Tanpa adanya PMN, pada tahun 2023, gearing ratio Jamkrindo 17,73 kali. Kemudian tahun 2024, itu gearing ratio Jamkrindo 20,27 kali. Dengan PMN maka gearing ratio bisa 16-20 kali

"Diperkirakan PMN Jamkrindo diajukan sekitar 3 Triliun," kata Direktur Utama IFG, Robertus Bilitea.