Asaki Minta Pemerintah Turun Tangan Atasi Kelancaran Supply Gas di Area Jatim

Oleh : Ridwan | Selasa, 14 Juni 2022 - 11:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meminta perhatian pemerintah berkaitan dengan kelancaran supply gas di area Jawa Timur (Jatim), dimana pemulihan industri keramik masih terhambat akibat gangguan supply gas.

"Kami mengharapkan rencana tambahan penyaluran gas baru di lapangan Jembaran Tiung Biru bisa segera terlaksana di bulan Juli ini sehingga shortage supply gas di Jatim yang dialami sebagian besar industri keramik bisa teratasi," kata Ketua Umum Asaki Edy Suyanto kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Selasa (14/6).

Dijelaskan Edy, insentif harga gas yang diberikan pemerintah sebesar USD 6 per MMBTU telah terbukti meningkatkan daya saing industri keramik membuat langkah industri keramik semakin mantap memasuki zona ekspansif.

"Terbukti di tahun 2021 ada tambahan kapasitas produksi baru sebesar 13 juta m2 dan tahun 2022 ini ada ekspansi baru 35 juta m2 dengan total capex mencapai Rp3 triliun dan diharapkan ada penyerapan tenaga kerja baru sekitar 3 - 4 ribu orang," papar Edy.

Asaki juga mengharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga dan menjadi perhatian utama pemerintah karena konsumsi dalam negeri adalah komponen utama dari pertumbuhan ekonomi nasional.

"Selain itu, Asaki juga berharap pemerintah dapat menunda kenaikan harga listrik untuk sektor industri karena porsi biaya energi listrik sekitar 10-12% dari total biaya produksi, terlebih beban konsumen semakin bertambah pasca penerapan PPN 11%," ucap Edy.

Kinerja industri keramik nasional terus menunjukkan perbaikan yang signifikan, dimana berdasarkan data Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), tingkat utilisasi pada periode Januari - Mei 2022 berada di level 80%.

Angka tersebut sedikit mengalami penurunan, dikarenakan pada bulan Mei 2022 tingkat utilisasi berada di level 75%.

"Penurunan kapasitas produksi di bulan Mei merupakan penurunan yang terjadwal, dimana industri keramik memanfaatkan momentum libur lebaran untuk melakukan kegiatan maintenance peralatan mesin produksi sampai overhaul mesin," kata Edy.

Asaki optimis volume produksi industri keramik akan bertumbuh 15% di tahun 2022 ini, dengan target produksi 475-480 juta meter persegi (m2) dan tingkat utilisasi mencapai 85%.

Dijelaskan Edy, optimisme tersebut didukung dengan permintaan keramik secara tren tahunan akan mengalami 'peak season' di setiap semester dua khususnya pada kuartal III.

"Kinerja ekspor juga cukup baik dan masih bertumbuh positif sekitar 12% untuk periode kuartal I-2022 ini," terangnya.