INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus dorong pertumbuhan industri, tidak hanya di Pulau Jawa. Sudah saatnya pemerintah mendorong realisasi investasi industri ke luar Pulau Jawa.

Pemerintah mendorong pemerataan pembangunan industri, terutama di luar Pulau Jawa dalam upaya mewujudkan Indonesia sentris. Apalagi, sektor industri memiliki multiplier effect yang strategis dalam perekonomian nasional.

"Inisiasi pemerintah itu dijalankan dengan meningkatkan penciptaan inovasi di lembaga penelitian dan pengembangan yang tersebar di berbagai daerah," ungkap Airlangga Hartarto di Jakarta (19/6/2017).

Ia menambahkan, saat ini industri memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Pada kuartal I tahun 2017, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 20,48 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) nasional. "Sedangkan, 18,08 persen PDB disumbang dari kinerja industri pengolahan nonmigas," terangnya.

Sektor industri pengolahan nonmigas pada tahun lalu tumbuh dibawah pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sebesar 4,42 persen. Tetapi, tren pertumbuhan manufaktur terus membaik dengan realisasi pertumbuhan sebesar 4,71 persen pada kuartal I tahun 2017.

"Perbaikan kinerja manufaktur itu berjalan pararel dengan kinerja ekspor hasil manufaktur yang naik 19,93 persen pada kuartal I tahun 2017," ucap Menperin.

Menurut Airlangga, pertumbuhan industri pada kuartal I ditopang oleh melesatnya pertumbuhan sejumlah sektor industri seperti, sektor industri kimia dan farmasi yang tumbuh 8,34 persen, industri makanan dan minuman tumbuh 8,15 persen, serta industri karet dan plastik sebesar 7,52 persen.

"Ini adalah momentum yang baik dan perlu ditingkatkan agar target pertumbuhan industri sebesar 5,4 persen di tahun 2017 dapat tercapai," pungkasnya.