Internet dan Remaja: Alasan Kenapa Remaja Senang Bermain Media Sosial

Oleh : Hariyanto | Rabu, 01 Juni 2022 - 16:07 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Apakah anda tahu bahwa 7% dari pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang berumur 17 sampai 32 tahun? Bisa dilihat bahwa ada banyak pengguna internet adalah anak remaja, dan hal ini lah yang membuat mereka betah bermain internet dan media sosial. Lantas apa alasan mereka senang bermain internet dan media sosial?

1. Tempat berbincang dan bertukar opini

Jika anda menganggap bahwa media sosial adalah tempat bagi orang-orang untuk membagikan foto mereka saja, maka anda salah besar. Tahu kah anda bahwa kebanyakan remaja di Indonesia menggunakan media sosial seperti Tik Tok dan Twitter untuk bersosialisasi dengan user lain? Ya, di media sosial, para remaja merasa seperti mempunyai tempat bagi mereka untuk berbagi pendapat dan memberikan opini kepada orang lain.

Di media sosial lah para remaja mendapat teman untuk berbincang. Maka tidak aneh bagi mereka menjadi top 7% dari pengguna internet di Indonesia. Karena, di media sosial mereka mendapatkan teman yang mereka tidak bisa dapatkan di tempat lain.

Jadi, jangan kaget apabila anak remaja sering meng uji kecepatan internet mereka (terutama Indihome). Ketika mereka bergantung kepada internet, mereka ingin agar tempat mereka bersinggah selalu cepat dan aktif.

2. Dapat perhatian

Poin kedua berhubungan dengan poin pertama. Karena mereka mendapat teman di internet, para remaja merasa seperti mereka mendapatkan perhatian di internet. Bagaimana tidak? Di media sosial, ada orang-orang yang rela untuk menghabiskan waktu mereka untuk membalas curhatan kita, menjawab pertanyaan kita, dan interaksi lainnya.

Mungkin bagi kebanyakan orang, hal ini adalah hal yang normal. Namun, tidak sedikit pula anak remaja yang merasa mereka tidak mendapatkan hal tersebut di dunia nyata. Jika ada tempat lain, di kasus ini adalah media sosial, yang bisa memberikan mereka perhatian yang mereka inginkan, kenapa tidak?

3. Membuat “orang” yang berbeda

Terkadang, kita merasa tidak senang dengan diri kita sendiri di dunia nyata. Beberapa orang memutuskan untuk merubah hal tersebut di internet, dimana mereka membuat persona baru yang sangat bertolak belakang dengan mereka di dunia nyata. Jadi jangan kaget apabila teman online anda yang aktif rupanya sangatlah pendiam di dunia nyata (atau sebaliknya). Di media sosial, mereka bisa menjadi sosok ideal yang mereka inginkan, sehingga hal tersebut bisa sangat berbeda dengan bagaimana mereka di dunia nyata.

4. Kecanduan

Pernyataan bahwa anak remaja kecanduan dengan media sosial adalah pernyataan yang dianggap umum sekarang. Sekarang, orang-orang menganggap bahwa generasi paling muda sangat bergantung dengan internet dan media sosial, dimana mereka tidak bisa lepas dari dua hal tersebut.
Tetapi, hal tersebut tidak tanpa alasan.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, media sosial dan internet memberikan apa yang tidak bisa mereka dapatkan di dunia nyata – teman, perhatian, personality idaman. Di media sosial, mereka bisa bebas ekspresikan diri mereka sendiri, dan tidak ada orang yang akan melarang mereka untuk melakukan xyz. Karena mereka nyaman dengan internet dan sosial media, mereka akan lebih betah di dua tempat tersebut, dan hal ini bisa membuat mereka kecanduan dengan internet dan media sosial.

Mungkin orang-orang merasa bahwa para remaja sebagai top 7% dari pengguna internet di Indonesia adalah hal yang tidak baik. Namun, hal tersebut terjadi tidak tanpa alasan. Daripada kita menghakimi begitu saja, akan lebih baik jika kita merangkul mereka dan mendekatkan diri kita ke mereka sehingga mereka lebih senang dengan orang-orang sekelilingnya dibandingkan media sosial dan internet.