Survei: Kuartal IV-2022 Jadi Titik Balik Bangkitnya Sektor Properti di Tanah Air

Oleh : Ridwan | Kamis, 26 Mei 2022 - 09:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Konsultan properti, Knight Frank Indonesia merilis hasil survei pandangan terkini mengenai pasar properti di Indonesia, khususnya awal tahun 2022.

Berdasarkan hasil survey tersebut, sejumlah 90% responden menggambarkan optimisme terhadap pulihnya sektor properti di tahun 2022, dikuti dengan 57% responden yang mengindikasikan bahwa sektor properti akan sepenuhnya bangkit di kuartal keempat tahun ini. 

Namun, survei tersebut juga mencatat beberapa potensi tantangan dan resiko dalam
bangkitnya sektor properti di Indonesia.

Sekitar 66% responden mengungkapkan bahwa naiknya gelombang inflasi di ranah global dan nasional akan  sangat berdampak pada pemulihan sektor properti. 

Sementara itu, masing-masing 61% dan 59% responden juga berpendapat bahwa pemberlakuan kenaikan angka Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta krisis global akibat perang Ukraina-Rusia merupakan dua faktor utama yang berdampak negatif pada pemulihan sektor properti secara umum.

Sementara itu, survei juga mencatat bahwa subsektor residensial masih mendominasi (60%) sebagai sektor properti yang dinilai mampu memiliki performa positif bahkan ditengah berbagai tantangan diatas.

Senior Research Advisor, Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat menyebut sebagian besar responden menilai bahwa kenaikan PPN, tingginya inflasi, dan krisis ekonomi global akan sangat berdampak terhadap perkembangan sektor properti saat ini. 

"Namun optimisme tetap tergambar, apalagi dengan masih adanya insentif PPN DTP yang bisa membantu menggenjot performa subsektor residensial," katanya di Jakarta (25/5).

Indonesia Property Survey juga mencatat bahwa selain wilayah Jabodetabek, beberapa kota wisata diprediksi sebagai lokasi yang potensial untuk investasi properti dalam periode 3-5 tahun kedepan, termasuk Bali (24%), Lombok (11%), dan Labuan Bajo (11%).

Penajam Paser Utara, sebagai calon IKN (Ibu Kota Negara) juga dianggap sebagai kota yang potensial untuk investasi properti oleh 16% responden.

Willson Kalip, Country Head, Knight Frank Indonesia mengatakan, rencana pemerintah memindahkan IKN dari Jakarta ke Penajem Paser Utara menjadikan kota tersebut dinilai cukup prospektif untuk investasi properti beberapa tahun ke depan selain Jakarta dan Bodetabek. 

"Perspektif baru juga terbentuk di mana potensi investasi properti melebar dari kawasan bisnis strategis konvensional, namun juga dapat dilakukan pada wilayah dengan pergerakan ekonomi yang berpusat pada pariwisata seperti Bali, Lombok, dan Labuan Bajo," tutur Willson.