Dahsyat! Lima Perusahaan 'Kelas Kakap' Siap Bangun Pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan

Oleh : Ridwan | Rabu, 30 Maret 2022 - 08:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Suryacipta Swadaya terus menggenjot pembangunan kawasan industri Subang Smartpolitan. Pasalnya, kota mandiri terintegrasi seluas 2.717 hektar yang dibangun dengan konsep smart and sustainable ini mampu menarik sejumlah investor.

Head of Sales & Tenant Relations Suryacipta Swadaya Binawati Dewi mengatakan, saat ini sudah ada lima perusahaan manufaktur yang komitmen akan membuka produksinya di Subang Smartpolitan.

Adapun, dari total lima perusahaan manufaktur tersebut sebagian besar berasal dari China.

"Ya, mereka bergerak di sektor industri komponen otomotif khususnya kendaraan listrik atau electric vehicle (EV)," ujar Dewi saat ditemui redaksi INDUSTRY.co.id di Subang, Selasa (29/3).

Saat ini, lanjut Dewi, progres pengembangan lahan yang sudah diokupasi lima perusahaan tersebut sudah dalam proses cut and fill.

Meski begitu, Dewi masin belum bisa membeberkan nama kelima perusahaan itu karena masih dalam tahap proses penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

Pembangunan kawasan Subang Smartpolitan akan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap pertama akan selesai pada tahun 2023 dengan luas lahan sekitar 440 hektar di wilayah selatan.

Pembangunan tahap satu sudah dimulai sejak Upacara Peletakan Batu Pertama pada November 2020 lalu dan ditargetkan siap untuk serah terima dengan para investor pada kuartal pertama 2023.

Adapun saat ini pematangan kavling (land grading) sedang berjalan sehingga Subang Smartpolitan optimis target serah terima dapat tercapai.

Dewi optimis akan mencapai target penjualan lahan di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat, sebesar 60 hektare (ha).

Dewi pun memaparkan tahun ini perusahaan menargetkan penjualan lahan seluas 60 hektar untuk penjualan kawasan industri dan 5 hektar untuk kawasan komersil.

Dijelaskan Dewi, permintaan kunjungan ke lokasi kawasan terus bergerak naik seiring transisi Covid-19. Mereka berasal dari Asia, terutama China, Jepang dan Korea, dengan basis industri di sektor otomotif, pergudangan, food and beverage, farmasi dan alat kesehatan.

"Kami sih optimis ya, (penjualan lahan) mencapai target di tahun ini, mengingat perusahaan yang berminat membutuhkan lahan yang luas," ungkapnya.

Subang Smartpolitan sendiri merupakan kota mandiri terintegrasi seluas 2.717 hektar yang dibangun dengan konsep smart and sustainable.

Seluruh fasilitas dan infrastruktur kawasan didesain dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT).

Lokasinya strategis, berada di koridor manufaktur yang sudah mapan (Bekasi-Karawang-Purwakarta) dan termasuk ke dalam pusat ekonomi baru di Jawa Barat yakni Rebana Metropolitan.

Kota mandiri ini dikelilingi oleh sejumlah infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Tol Cikopo-Palimanan, terhubung dengan Pelabuhan Patimban, dan dekat dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Tak hanya itu, Pemerintah juga tengah membangun PSN lainnya yakni Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban yang dijadwalkan tuntas pada tahun 2024.

Akses tersebut memungkinkan koneksi darat secara langsung dari Subang Smartpolitan ke Jakarta, Bandung dan Jawa Tengah, hingga terciptanya efisiensi logistik dalam segi waktu dan biaya.

Tahun ini SSIA mengalokasikan dana untuk Subang Smartpolitan sebesar Rp 500 miliar untuk akuisisi lahan dan pengembangan kawasan. 

Pada 2018 SSIA mendapatkan pinjaman dari IFC sebesar USD 100 juta, yang khusus dialokasikan untuk Smartpolitan maka pendanaan Smartpolitan saat ini cukup aman.