Ini Perlunya Snacking Pada Bayi Usia 8 Bulan Keatas

Oleh : Hariyanto | Rabu, 14 Juni 2017 - 12:39 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Perlu diketahui orang tua bahwa 30% nutrisi harian bayi usia 8 bulan ke atas yang diperoleh dari MPASI (Makanan Pendamping ASI) diberikan dalam bentuk makanan selingan (snack). Oleh karenanya, orang tua perlu memilih jenis snack yang tepat untuk si kecil, baik dari segi kandungan gizi, tekstur, rasa, dan jenis snack itu sendiri.

Snacking untuk bayi tidak hanya dapat bermanfaat untuk melengkapi kebutuhan asupan gizi dan variasi makanan, namun juga dapat menjadi sarana untuk menstimulasi kemampuan motorik halus dan melatih self-feeding skill untuk membentuk kemandirian sejak dini.

Menjawab kebutuhan akan snack yang tepat tersebut PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Indofood CBP) melalui Nutrition and Special Food (NSF) Division, memperkenalkan Promina Puffs bagi para mama modern di Indonesia.

"Promina Puffs untuk bayi 8 bulan ke atas Sebagai snack bernutrisi yang terbuat dari bahan alami yang mempunyai tekstur tepat yang akan lumer di mulut bayi hanya dalam waktu lima detik, jadi mencegah bayi dari tersedak," ujar Susan Ernawati, Head of Marketing, Indofood CBP NSF Division.  

Selain itu, Lanjut Susan, Promina Puffs juga mengandung asupan gizi lengkap yaitu 7 vitamin, zat besi, kalsium, omega 3 dan 6 yang mendukung pemenuhan nutrisi untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak bayi.

Praktisi Kesehatan Anak, dr. Margareta Komalasari, SpA,  menjelaskan bagaimana pentingnya snacking bagi bayi. Memasuki akhir usia 7 bulan, bayi mulai mampu mengkoordinasikan gerak motorik halus, seperti meraih, mengambil dan memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan lainnya dengan baik dan mampu menjimpit benda dengan kedua jarinya. Periode ini menunjukkan bahwa kemampuannya untuk memegang dan melepas makanan semakin berkembang.

Dalam fase ini, orang tua dapat memberikan stimulasi berupa finger food dengan ukuran dan tekstur yang tepat (agak kecil namun mudah lumer dalam mulut agar bayi tidak tersedak) sebagai snack, untuk melatih kemampuan menjimpit agar jemari tangannya semakin lincah. Stimulasi yang diberikan, bisa berdampak pada perkembangan kemandirian makan, kemampuan memegang alat tulis hingga kemampuan menulis di kemudian hari.

“Dalam memberikan snack yang tepat untuk buah hati, orang tua juga perlu memilih snack yang bergizi. Snack yang bergizi artinya mengandung baik zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) untuk memenuhi asupan energi harian dan zat gizi mikro (vitamin, mineral, omega 3 & 6) untuk bantu optimalkan tumbuh kembang dan kecerdasan si Kecil” kata dr. Margareta.

Psikolog Anak, Novita Tandry menjelaskan, Snacking bagi bayi usia 8 bulan ke atas dapat menjadi sarana melatih self-feeding skill, yang dapat melatih kemandirian anak sejak usia dini.

"Di masa ini, bayi juga sedang berada pada tahap oral development, yaitu dimana bayi suka memasukkan benda apapun ke dalam mulut, karenanya memberikan snack merupakan salah satu cara agar tetap dapat memenuhi rasa keingintahuannya, namun dengan cara yang aman, sehat dan sesuai dengan tahapan usianya.” katanya.