Beroperasinya Kapal Feri Jarak Jauh Diklaim Turunkan Tingkat Kecelakaan

Oleh : Ridwan | Senin, 12 Juni 2017 - 10:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perhubungan akan segera mengeluarkan izin operasional kapal feri jarak jauh dari Jakarta-Surabaya sebelum lebaran tahun ini. Pengoperasian kapal feri jarak jauh untuk pengangkutan barang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Selain itu, waktu tempuh Jakarta-Surabaya melalui jalan darat mencapai 3 hari akan menjadi lebih singkat menjadi 1 hari dengan menggunakan kapal feri. Disisi lain, pengoperasian kapal feri jarak jauh juga akan menghemat biaya bahan bakar dan pemeliharaan armada yang saat ini sekitar 29-32 persen dan 12 persen dari total biaya truk. Manfaat lainnya dalah penurunan risiko kecelakaan dan keamanan.

"Kapal feri akan dipilih jika yang ditawarkan lebih murah daripada biaya operasional truk melalui jalan darat," ungkap Chaiman Suplly Chain Indonesia (SCI) kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta (12/6/2017).

Ia menambahkan, kecepatan dan kapasitas waktu pengiriman barang yang lebih baik akan menurunkan biaya logistik industri manufaktur karena pengelolaan persediaan yang lebih efisien.

Pengalihan sebagian truk pengangkutan barang dari jalan ke kapal feri akan menurunkan tingkat kerusakan jalan. Penghematan biaya pemeliharaan jalan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur. "Pada akhirnya, efisiensi biaya logistik yang diperoleh akan meningkatkan daya beli masyarakat dan daya saing produk nasional,"terangnya.

Menurut Setijadi, salah satu penyebab biaya transportasi yang tinggi di Indonesia adalah masalah ketidakseimbangan arus muatan. Perlu pemerataan rantai pasok untuk melihat potensi jenis dan volume barang yang dapat diangkut dari Jakarta-Surabaya dan sebaliknya.

Selanjutnya, dilakukan perencanaan dan peningkatan kerjasama antara operator transportasi dengan para pemilik barang sperti, eksportir, importir, perusahaan manufaktur, produsen komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta perusahaan ritel.

"Para pemilik barang mempertimbangkan biaya pengiriman baranhg secara end-to-end, buka port-to-port, sehingga perlu kolaborasi antara operator transportasi laut dan operator transportasi darat untuk mencapai baiaya total yang efisien," tutup Setijadi.