INDUSTRY.co.id - Purwakarta - Korea dan Indonesia sebagai special strategic partner, sedang sukses menjalankan sejumlah proyek investasi dan kerja sama dalam sekala besar di berbagai bidang meliputi kendaraan listrik dan baterai, besi dan baja, petrokimia, serta energi.

Tidak sebatas itu, kerja sama strategis antara kedua negara di bidang kesehatan dan medis pun semakin diperkuat dan diperluas di bawah kepemimpinan yang proaktif dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Memasuki tahun 2022, kerjasama antara Indonesia dan Korea terus digenjot. Kali ini, kerjasama direalisasikan kedua negara dibidang kesehatan dan medis dengan diresmikannya pabrik bio test kit PT Standard Biosensor pada Kamis (20/1/2022).

Hadir dalam peresmian tersebut Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Park Tae-sung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Kabupaten Purwakarta Anne Ratna Mustika, dan Commissioner PT Standard Biosensor Helathcare Kang Kee-suck.

Pabrik alat diagnostik yang berlokasi di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini, ditargetkan mampu memproduksi hingga 100 juta buah test-kit pada tahun ini. Bahkan, target jumlah produksi akan berlipat ganda pada 2023, yaitu 200 juta buah test kit per tahun.

Pembangunan pabrik ini berlangsung kurang lebih setahun, yaitu dari Desember 2019 sampai dengan Januari 2021.
Meski di tengah pandemi Covid-19, proses pembangunan pabrik alat diagnostik Covid-19 ini berjalan baik atas bantuan segenap pihak.

"Atas kerja sama kedua negara ini, kita bisa melakukan produksi masal ‘bio test-kit’ secara domestik di Indonesia. Ini juga menjadi lompatan kemajuan dalam meningkatkan perkembangan industri kesehatan di Indonesia dengan investasi SD Biosensor asal Korea Selatan yang memiliki teknologi tercanggih kelas dunia di sektor bio test-kit " kata Duta Besar Republik Korea, Park Tae-sung yang dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (21/1/2022).

Menurutnya, investasi ini dapat terwujud dengan keputusan berani dari Chairman SD Biosensor dan Commissioner PT Standard Biosensor serta upaya dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Dubes Park Tae-sung mengungkapkan, kunjungan Menteri Kesehatan ke Korea Selatan pada Mei tahun lalu untuk menemui langsung Chairman SD Biosensor merupakan salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi terwujudnya investasi ini.

"Seluruh proses, yaitu mulai dari investasi, pembangunan hingga peresmian pabrik ini dapat berjalan baik, tentu karena dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan segenap pihak dari Provinsi Jawa Barat khususnya Kabupaten Purwakarta," imbuhnya.

Dia berharap, Pemerintah Indonesia dapat terus memberikan perhatian dan bantuan pada program tersebut sehingga PT Standard Biosensor dapat berkembang menjadi pusat produksi test-kit berkualitas tinggi dan berkontribusi pada penanganan krisis kesehatan masyarakat di kemudian hari.

"Kami berharap bahwa kedua negara semakin memajukan kerja sama di bidang-bidang tersebut sehingga selalu dapat memperoleh hasil terbaik seperti pembangunan pabrik PT Standard Biosensor yang kita saksikan hari ini," ucapnya.