Jadi Tahun Pemecah Rekor, Ekspor Indonesia Meroket Hingga Tembus USD 209,16 Miliar di 2021

Oleh : Hariyanto | Senin, 17 Januari 2022 - 09:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan bahwa tahun 2021 merupakan tahun pemecahan rekor bagi perdagangan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Mendag Lutfi dalam sambutanya pada acara Standard Chartered’s Global Research Briefing H1 2022 yang digelar secara virtual pada Rabu (12/1/2022) lalu.

Pada periode Januari hingga November 2021, ekspor Indonesia mencapai USD 209,16 miliar atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama 2020.

“Pada periode ini, Indonesia juga mengalami surplus USD 34,32 miliar. Tahun ini, pertumbuhan perdagangan sangat kuat. Jika kondisi ini konsisten, surplus Indonesia pada 2021 berkisar USD 36—37 miliar. Ini jumlah tertinggi, lebih tinggi dari 2011,” kata Mendag.

Dikatakannya, ekspor non migas terbesar Indonesia berasal dari batubara, diikuti minyak kelapa sawit(CPO), serta produk besi dan baja. Khusus untuk besi dan baja, pada periode Januari—November 2021 tercatat sebesar USD 18,62 miliar tumbuh mencapai 92,83 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.

“Batubara dan CPO tumbuh cukup baik, akan tetapi besi dan baja juga tumbuh sangat bagus sehingga diversifikasi ekspor menjadi lebih baik. Elektronik juga tumbuh cukup baik menempati posisi keempat. Namun, yang terpenting sektor otomotif juga meningkat dan diharapkan tahun ini akan lebih meningkat lagi sehingga menjadi salah satu sektor yang paling penting untuk Indonesia,” jelas Mendag.

Mendag juga menyampaikan, saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp16.032 triliun dan sekitar 4 persen atau Rp632 triliun berasal dari ekonomi digital. Pada 2030 PDB tersebut diprediksi akan tumbuh menjadi sekitar Rp28.000 triliun dan digital ekonomi akan tumbuh paling tidak sekitar delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun.

Pertumbuhan ekonomi digital terbesar berasal dari niaga elektronik sekitar Rp1.908 trilun atau sekitar 34 persen. Sektor bisnis akan mencakup satu perempat ekonomi digital Indonesia. Mendag menambahkan, pada 2030, ekonomi digital Indonesia diperkirakan sebesar USD 323 miliar.

Artinya, ekonomi digital Indonesia 6 kali lebih besar dari Malaysia, 7 kali lebih besar dari Filipina, 8 kali lebih besar dari Singapura, dan paling tidak 4 kali lebih besar dari Vietnam.

“Jika Indonesia bisa mengikuti perkembangan Malaysia, ekonomi digital Indonesia bisa mencapai USD 417 miliar, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara paling menguntungkan di AsiaTenggara untuk ekonomi digital,”tutup Mendag.