Uganda Akhiri Lockdown Terlama di Dunia, Sekolah Tatap Muka dimulai

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 12 Januari 2022 - 12:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Sekolah-sekolah di Uganda dibuka kembali untuk siswa pada Senin (10/1/2022), mengakhiri penutupan sekolah terpanjang di dunia akibat pandemi Covid-19. Diketahui, Uganda menjadi negara terlama yang me-lockdown (menutup) wilayah semenjak awal pandemi berlangsung. 

Pembukaan kembali menyebabkan kemacetan lalu lintas di beberapa daerah di ibukota, Kampala, dan siswa terlihat membawa tas mereka di jalan-jalan, fenomena sekolah back-to-boarding yang tidak disaksikan di sini selama hampir dua tahun.

Sekolah-sekolah Uganda telah ditutup sepenuhnya atau sebagian selama lebih dari 83 minggu. Ini menjadi penutupan terpanjang di dunia, menurut angka dari badan kebudayaan PBB. Penutupan itu mempengaruhi lebih dari 10 juta pelajar.

Negara Afrika Timur berpenduduk 44 juta orang itu pertama kali menutup sekolah-sekolahnya pada Maret 2020, tak lama setelah kasus Covid-19 pertama dikonfirmasi di benua Afrika.

Beberapa kelas dibuka kembali untuk siswa pada Februari 2021, tetapi penguncian total diberlakukan lagi pada bulan Juni karena negara itu menghadapi lonjakan besar pertamanya.

Bagi banyak orang tua, pembukaan kembali sudah lama tertunda.

"Mau tidak mau, kita harus membuka sekolah. Masa depan anak-anak kita, masa depan bangsa kita, dipertaruhkan," kata Felix Okot, ayah dari seorang anak TK berusia 6 tahun seperti dikutip dari laman ChannelNewsAsia, Rabu (12/1/2022).

"Sekolah-sekolah di negara itu tidak bisa menunggu selamanya untuk akhir pandemi," jelasnya.

Dalam seminggu terakhir, otoritas kesehatan telah melaporkan tingkat positif harian lebih dari 10 persen, naik dari hampir nol pada bulan Desember. 

Presiden Uganda Yoweri Museveni telah memperingatkan kemungkinan penguncian baru jika unit perawatan intensif mencapai 50 persen hunian.

Berharap untuk kelancaran kembali ke sekolah, pihak berwenang mengesampingkan persyaratan tes Covid-19 untuk siswa. Kurikulum singkat juga telah disetujui di bawah pengaturan untuk secara otomatis mempromosikan semua siswa ke kelas berikutnya.

Uganda telah menerima dukungan terhadap pembukaan kembali sekolah.

Badan anak-anak PBB dan pemerintah Inggris dan Irlandia mengumumkan dukungan keuangan yang berfokus pada pengawasan virus dan kesehatan mental siswa dan guru di 40 ribu sekolah.