Sempat Mangkrak 5 Tahun, Menteri Bahlil Sukses Eksekusi Investasi Lotte Chemical Capai Rp57,2 Triliun

Oleh : Ridwan | Sabtu, 08 Januari 2022 - 12:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan mengawal investasi jumbo dari Lotte Chemical Corporation (LCC).

Investasi ini untuk pembangunan kompleks petrokimia berupa naphtha cracker senilai USD4 miliar atau setara Rp57,2 triliun yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten.

Hal ini ditandangi dengan penandatangan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Lotte Chemical Corporation (LCC), yang diwakili oleh Vice Chairman & CEO Lotte Group Chemical Business Sector Kim Gyo Hyun secara virtual dari Seoul, Korea Selatan.

Bahlil juga menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) dengan kontraktor utamanya yaitu Lotte Engineering dan Hyundai Engineering Construction.

Penandatangan nota kesepahaman ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam mendukung PT LCI agar dapat merealisasikan rencana investasinya, khususnya dalam pembangunan kompleks petrokimia berupa naphtha cracker senilai USD4 miliar yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten.

Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa rencana investasi PT LCI sebesar USD4 miliar ini merupakan bagian dari total investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun.

“Ini sudah mangkrak 4-5 tahun. Tetapi berkat kerja keras tim Lotte Chemical, Dubes Korea di Indonesia, dan Kementerian/Lembaga terkait, Krakatau Steel, BUMN, ini bisa selesai. Melalui investasi ini, pasti neraca perdagangan akan semakin membaik, dan ini juga akan mendatangkan devisa, serta menyediakan lapangan kerja yang maksimal,” ujar Bahlil pada keterangan tertulisnya, Sabtu (8/1/2022).

Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia ke depan akan mendorong investasi yang berkualitas, salah satunya adalah melakukan transformasi ekonomi melalui hilirisasi. Industrialisasi adalah bagian terpenting dalam melahirkan produk-produk substitusi impor.

Proyek LINE direncanakan akan mulai tahap konstruksi pada tahun 2022 ini dan mulai beroperasi pada tahun 2025 mendatang. Target produksi proyek ini untuk menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520.000 ton propylene, 250.000 ton polypropylene per tahun

Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung menyampaikan bahwa investasi yang dilakukan Lotte Chemical ini akan menjadi pendorong bagi mitra kerja sama lainnya untuk melakukan investasi berkelanjutan.

Menurutnya, rangkaian investasi tersebut dapat menjadi “batu loncatan” bagi Indonesia untuk menjadi pusat industri petrokimia di kawasan ASEAN.

“Saya harap Bapak Menteri Investasi berkenan mengawal terus proyek ini agar pembangunan dapat berjalan sesuai jadwal. Untuk itu, kita perlu membenahi bersama kebijakan yang dapat mendukung dan meningkatkan daya saing global. Saya juga meminta dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perindustrian yang hadir hari ini,” ujar Park.