Cuan Menggiurkan! KKP Tawarkan Investasi Berkelanjutan di Bidang Budidaya Udang dan Pengalengan Ikan

Oleh : kormen barus | Rabu, 15 Desember 2021 - 11:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang pengembangan investasi berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan. Budidaya udang dan pengolahan ikan kaleng pun ditawarkan kepada calon investor.

"Peluang usaha di sektor kelautan dan perikanan sangat prospektif. Untuk itulah, kita terbuka terhadap investasi di sektor ini," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Dalam Forum Promosi Investasi beberapa waktu lalu, Artati memaparkan ekspor hasil perikanan per Oktober 2021 mencapai USD4,56 miliar, meningkat 6,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kemudian dari sisi pembiayaan usaha kelautan dan perikanan juga terdapat peningkatan signifikan, yakni Rp6,52 triliun sampai dengan September 2021.

"Pada periode 5 tahun terakhir (2017-2021) meningkat rata-rata 4,58% per tahun," sambungnya pada forum bertajuk "Akselerasi Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan" yang digelar KKP bekerja sama dengan World Bank.

Di forum yang sama, Senior Natural Resources Management Specialist World Bank, Ambroise Brenier menyebut "Coastal Fisheries Initiative Challenge Fund" memiliki program untuk menarik investasi di sektor kelautan dan perikanan. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan, World Bank menilai pentingnya pendanaan yang melibatkan swasta untuk menggerakkan sektor ini guna menjaga keberlanjutan dan ekonomi biru.

"Kita dorong investor untuk berbagi pengetahuan, kolaborasi dengan berbagai pihak seperti yang kita lakukan pada forum investasi ini," terang Breiner.

Sebagai informasi, selain dari World Bank, forum yang digelar menghadirkan narasumber seperti Matthew Hensley, President of Planet Partnerships LLC dan Ridwan Jasin Zachrie, CFO of Seven Stones Indonesia yang menyampaikan kiat-kiat untuk menarik minat investasi di sektor kelautan dan perikanan.

Sementara Pimpinan UPI Mina Bahari 45, Bambang Tri Mulyono mengajukan investasi sebesar Rp34 miliar pada usaha pengalengan ikan. Dengan margin keuntungan tiap produk sebesar 20%, perkiraan IRR 5 tahun pertama sebesar 48% dan payback period kurang dari 3 tahun. Dia pun mengurai keunggulan usaha pengalengan di antaranya, tersertifikasi BPOM, GMP dan Halal serta metode produksi sesuai dengan standar keamanan pangan dunia.

"Kita sudah menerapkan HACCP, digital inventory system dan model bisnis dibangun dengan asumsi kelas menengah sebagai konsumen utamanya," ujar Bambang saat pitching di forum tersebut.

Lain halnya Kepala Bidang Usaha Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Ahmad Solah. Dia menawarkan peluang investasi pada usaha budidaya udang Vaname dengan luas lahan siap budidaya 1.100 ha. Nilai investasi yang dibutuhkan sebesar Rp3,14 triliun dengan keunggulan seperti Kabupaten Pasuruan terletak di segitiga emas dan strategis karena dekat dengan ibukota Provinsi dan berada di persimpangan Kota/Kabupaten lain seperti Malang dan Probolinggo/ Banyuwangi.

"Pasuruan juga memiliki infrastruktur yang lengkap, lokasi tambak udang dekat dan mudah untuk pemasangan sambungan listrik PLN, akses jalan utama dan jalan tol baik ke Bandara Udara maupun ke Pelabuhan Ekspor, dan berbagai keunggulan lainnya," terang Solah.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya mendukung penuh pelaku usaha perikanan Indonesia untuk bisa tumbuh di pasar domestik maupun global. Dia pun meminta agar para pelaku usaha difasilitasi untuk mencapai tujuan tersebut.