Energi Terbarukan dan Tenaga Gas Dinilai Jadi Kombinasi yang Sesuai untuk Dorong Transisi Energi Indonesia

Oleh : Hariyanto | Kamis, 09 Desember 2021 - 10:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Teknologi energi terbarukan dan energi yang lebih bersih, termasuk turbin gas berbahan bakar hidrogen, akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pembangkit listrik yang berkelanjutan dalam waktu dekat.

Hal tersebut merupakan salah satu pesan utama yang disampaikan oleh beberapa pembicara kunci pada acara Energy Transition Roundtable Indonesia yang diselenggarakan bersama oleh Kedutaan Besar AS, General Electric (GE) dan Kamar Dagang Amerika (AmCham) di Indonesia di Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Dihadiri oleh lebih dari 125 pemimpin di sektor ketenagalistrikan, acara roundtable pasca-COP26 ini merupakan kesempatan yang tepat bagi para pelaku industri energi lokal untuk membahas peran mereka dalam membantu Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca, dimana Indonesia menargetkan pengurangan emisi sebesar 29% pada tahun 2030, dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Teknologi energi bersih, peluang pendanaan baru, dan target Indonesia untuk menjadikan energi terbarukan lebih dari 51 persen yang berasal bauran energi nasional pada tahun 2030, juga menjadi beberapa topik penting yang dibahas oleh para pemateri dan panelis.

Berbicara tentang keseimbangan energi, Senior Vice President GE, & President GE International Markets Nabil Habayeb, menyoroti pentingnya energi gas yang berkelanjutan.

“Sementara energi terbarukan memiliki peran kunci untuk dimainkan, tapi gas akan tetap menjadi bagian penting dari bauran energi pada tahun 2035 – waktu batas standar emisi baru yang ditetapkan oleh Paris Agreement untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat Celcius,” kata Nabil yang dikutip INDUSTRY.co.id, Kamis (9/12/2021).

Berbicara tentang tren energi terkini, Nabil menyatakan bahwa lebih banyak utilitas beralih ke gas alam dari batu bara dengan kandungan karbon tinggi untuk mengurangi emisi hingga setengahnya. "Banyak juga yang berinvestasi pada turbin gas yang menggunakan hidrogen, serta teknologi pembangkit listrik terbarukan," imbuhnya.

“Bahkan lebih dari sebelumnya, jaringan listrik memainkan peranan penting dalam mengintegrasikan energi dari berbagai arah dan sumber, mulai dari pembangkit listrik hingga ladang angin lepas pantai hingga panel surya,” kata Nabil.

Mencapai ‘keseimbangan yang tepat’ adalah topik yang banyak didiskusikan oleh pembicara karena sementara perubahan iklim merupakan prioritas yang mendesak, permintaan energi akan terus meningkat karena satu miliar orang masih kekurangan akses ke listrik yang andal. Meskipun Indonesia telah meningkatkan aksesibilitas energi secara signifikan secara nasional, keandalan masih menjadi masalah di beberapa daerah.

“Setelah dua minggu yang intensif dan padat di COP26 di Glasgow bulan lalu, Amerika Serikat dan Indonesia bekerja keras bersama untuk memperluas peluang peningkatan konsumsi energi terbarukan di sini. Kami bangga bermitra dengan Indonesia untuk membantu memenuhi tujuan dan komitmen Energi Terbarukan,” kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim.

Membahas teknologi turbin gas baru, Nabil mengatakan pihaknya telah memanfaatkan analitik dan wawasan yang mendalam untuk teknologi turbin dari divisi aviasi perusahaan tersebut selama beberapa dekade - terutama pengetahuan metalurgi untuk merancang turbin gas yang dapat beroperasi pada suhu yang jauh lebih tinggi.

“GE telah dan akan terus berupaya memimpin di bidang inovasi gas, sebagaimana turbin gas kelas-H pertama di Indonesia didatangkan oleh GE untuk menggerakkan proyek-proyek energi utama di Indonesia,” kata Nabil.

Turbin-turbin ini akan menggerakkan pembangkit PLTGU Tambak Lorok Blok 3 di Semarang Jawa Tengah, dan pembangkit PLTGU Jawa 1 IPP di Karawang Jawa Barat, ketika sudah beroperasi penuh.

Kedua pembangkit tersebut akan memainkan peran kunci dalam rencana elektrifikasi pemerintah Indonesia sebesar 34GW. Turbin-turbin ini juga akan menjadi salah satu pembangkit siklus gabungan paling efisien di dunia.Turbin gas terbaru GE yang dapat menggunakan hidrogen atau campuran hidrogen dan gas adalah Proyek Tallawarra B di Australia yang kini menjadi pelopor di bidang ini.

“Melalui proyek Tallawarra, terobosan teknologi tenaga angin beserta inovasi lainnya, GE berada di posisi yang tepat untuk memimpin upaya transisi energi di seluruh dunia. Seiring dengan recana korporasi kami untuk menggabungkan GE Renewable Energy, GE Power dan GE Digital menjadi satu bisnis, kami yakin kami dapat merancang, dan memberikan, solusi mutakhir lebih sering dan lebih cepat di masa depan,” jelas Nabil.