Bos Arwana Citramulia 'Percaya Diri' Kinerja Perseroan Mampu Lampaui Target Tahun 2021

Oleh : Ridwan | Selasa, 30 November 2021 - 10:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) optimis laju bisnisnya di sisa akhir tahun 2021 dan 2022 akan mencatatkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan. 

Hal tersebut disampaikan CEO sekaligus Founder PT Arwana Citramulia, Tandean Rustandy saat ngobrol-ngobrol santai bersama awak media di Kantonya, Jakarta (29/11/2021)

"Kami sangat optimis kinerja perseroan sampai akhir tahun mampu melampaui target yang telah ditetapkan," katanya.

Menurut Tandean, optimisme perseroan pada 2021 dan 2022 antara lain terlihat pada tingginya serapan produksi di hampir semua pabrik milik perseroan.

Saat ini, terang Tandean, perseroan telah memiliki lima pabrik yang tersebar di Tangerang, Gresik (Jawa Timur), Serang (Banten), Ogan Ilir (Sumatera Selatan), dan Mojokerto (Jawa Timur). 

Diantara kelima pabrik tersebut, terangnya, serapan produk di pabrik Sumatera Selatan merupakan yang paling signifikan angkanya. Adapun salah satu pemicunya yaitu Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang mampu mempercepat proses distribusi dan meningkatkan efisiensi.

"Dengan Presiden dan pemerintah membuka infrastruktur secara tidak langsung akan meringankan biaya transportasi. Lalu point of sales juga lebih tajam. Jadi biaya transportasi itu di bahan baku dan biaya pengiriman," ungkap Tandean.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Industry.co.id, manajemen ARNA telah merevisi target laba bersih tahun 2021, dari semula Rp 422 miliar menjadi Rp 460 miliar atau naik 40% dari realisasi tahun sebelumnya. 

Sedangkan dari sisi top line, ARNA memproyeksikan volume penjualan dan penjualan bersih akan tumbuh masing-masing 10% dan 15% dari capaian tahun sebelumnya.

Adapun, sepanjang sembilan bulan pertama 2021, ARNA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,88 triliun, atau naik 16,91% jika dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,61 triliun.

Membaiknya pendapatan ARNA tersebut juga turut mendongkrak laba bersihnya yang terkerak naik 56,85% dari sebelumnya Rp 221,50 miliar menjadi Rp 347,44 miliar sampai akhir September 2021.

Tandean menyebut, pertumbuhan signifikan dari sisi laba bersih didorong oleh peningkatan produktivitas dan juga efisiensi produksi serta kekuatan kerja tim di lapangan.

"Produktivitas tahun ini dibandingkan tahun lalau naik 15%. Jadi, hampir segala lini bisa efisien. Ditambah lagi point of salesnya meningkat," tutupnya.