Waspada Kejahatan Cyber, Jaga Identitas Pribadi di Internet

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 27 November 2021 - 16:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Penetrasi pengguna internet membuat terbentuknya budaya digital di masyarakat. Saat ini pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 202,6 juta jiwa dengan 170 juta orang yang telah aktif di media sosial. 

Eko Ariesta, Founder & CEO Enterpro.id mengatakan masifnya penggunaan teknologi dan internet sebagai bagian hidup manusia modern sekarang, membuat potensi ancaman pencurian data pribadi melalui internet.

“Setidaknya pengguna harus mengetahui hal yang bisa mengancam keamanan data pribadi di internet,” ujarnya saat webinar Literasi Digital wilayah Majalengka, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id. 

Pertama identitas pribadi bisa digunakan untuk kriminal, yaitu data korban digunakan pelaku untuk melakukan aktivitas kriminal misalnya penyelundupan narkoba, aksi teror, alibi pembunuhan dan lainnya. Selain itu data pribadi yang dicuri juga dapat disalahgunakan untuk penyamaran, dengan cara data korban digunakan pelaku sebagai identitas barunya seperti imigran gelap, mata-mata, bahkan pencemaran nama baik. 

Jenis kejahatan ini juga bisa merugikan finansial. Data pribadi yang dicuri pun bisa digunakan pelaku untuk menguras keuangan korban atau relasi korban. Misalnya dalam bentuk pencurian kartu kredit, mengambil kredit, penipuan, maupun pemerasan. Kemudian di sisi medis data pribadi seseorang juga bisa digunakan untuk kebutuhan medis, contohnya pemalsuan hasil laboratorium dan ketergantungan akan obat-obat tertentu. 

Cara mudah menghindari hal yang tidak diinginkan tersebut adalah dengan menjaga apa yang ada di genggaman misalnya gadget pribadi dan perangkat lainnya. Data pribadi dalam bentuk dokumen tidak penting yang sudah tidak digunakan sebaiknya dihancurkan. 

Di dunia online untuk melindungi data pribadi gunakan password dengan kombinasi angka dan huruf besar kecil sert simbol. Selanjutnya kode OTP merupakan kunci, sehingga jangan sembarangan untuk memberikannya. 

“Biasakan untuk bijak saat menggunakan media sosial dan saat akan menjual handphone jangan lupa untuk factory reset agar semua data Anda hilang dan tidak disalahgunakan orang tak dikenal,” tukasnya.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Majalengka, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Di webinar kali ini hadir pula narasumber lainnya yaitu Pringgo Aryo, Producer & Komposer Music, Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning, Aditya Nova, Ketua Jurusan Hotel & Pariwisata, dan Manda Utoyo, seorang Digital Creator. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.