Menperin Agus Siap Jadikan RI Sebagai Negara Petrokimia Nomor 1 di ASEAN

Oleh : Ridwan | Selasa, 23 November 2021 - 18:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan Indonesia akan menjadi negara petrokimia nomor 1 (satu) di ASEAN.

Menurutnya, target tersebut sejalan dengan investasi pembangunan pabrik petrokimia di Cilegon untuk pengolahan naphta dengan kapasitas 7 juta ton per tahun.

"Selain itu, beberapa proyek petrokimia lainnya juga dalam proses realisasi," kata Menperin Agus di Jakarta, Selasa (23/11).

Selain itu, tambah Menperin Agus, pihaknya juga terus menggenjot hilirisasi industri berbasis migas dan batu bara. Adapun, proyek gasifikasi batu bara yang tengah dipacu realisasinya yaitu pabrik coal to chemical di Tanjung Enim dan Kutai Timur, serta pembangunan coal to methanol di Meulaboh, Aceh.

Proyek-proyek ini merupakan salah satu dari beberapa industri pionir di Indonesia tengah dipacu realisasinya diharapkan dapat mengolah batu bara menjadi methanol sebanyak 4,5 juta ton per tahunnya.

Proyek gasifikasi batu bara ini didukung oleh ketersediaan sumber daya batu bara yang mencapai 38,84 miliar ton dan cadangan ini dapat bertahan hingga 2091 dengan laju produksi tahunan sebesar 600 juta ton.

"Ini akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan karena akan mengakhiri tradisi penjualan komoditas mentah tanpa ada pengolahan dan nilai tambah," terangnya.

Industri petrokimia merupakan industri hulu yang berperan penting dan strategis dalam memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi negara. 

Pemerintah pun memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan industri petrokimia di Indonesia, dibuktikan dengan beberapa regulasi terhadap industri polypropylene.

Saat ini, kebutuhan produk polypropylene masih tergantung kepada pasokan impor yang mencapai 50 persen, sedangkan pasokan dalam negeri dipenuhi oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk sebesar 33 persen, PT Polytama Propindo sebanyak 14 persen dan sisanya sebanyak 3 persen dipasok oleh Pertamina Plaju.