Semakin Lengkapnya Infrastruktur Topang Perkembangan Kawasan Industri Jababeka

Oleh : Hariyanto | Kamis, 01 Juni 2017 - 10:43 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Sebagai pionir kawasan industri swasta di Indonesia, perkembangan kawasan industri PT Jababeka Tbk (KIJA) pun tidak lepas dari semakin lengkapnya infrastruktur di sekitar Kota Jababeka.

Direktur PT Jababeka Tbk, Sutedja Darmono dalam keterangan tertulisnya Rabu (31/5/2017) mengatakan, saat ini tercatat 1.650 perusahaan multinasional dari 30 negara menjadi tenant di kawasan industri Jababeka di Cikarang, Bekasi, serta 730.000 pekerja dan 10.000 ekspatriat di area tersebut.

"Pengembangan beberapa tahun terakhir menunjukkan progress sangat baik bagi kawasan industri Jababeka, terlihat dari pembangunan fasilitas komersial yang lengkap dan variasi produk properti yang banyak untuk hunian maupun investasi di kawasan industri Jababeka," kata Sutedja.

Pembangunan infrastruktur di kawasan menjadi kunci dinamisnya perkembangan kawasan industri Jababeka. Infrastruktur dalam kawasan dikembangkan secara inhouse, seperti pembangkit listrik (power plant) berdaya 130 MW yang dikelola oleh PT Bekasi Power, anak usaha PT Jababeka Tbk.

Pembangkit listrik yang resmi beroperasi pada awal 2013 ini, dilengkapi peralatan berstandar internasional serta pasokan gas yang melimpah untuk menjamin kelangsungan operasi Uninterruptible Power Supply (UPS) bagi tujuh kawasan industri di wilayah timur Jakarta, terutama kawasan industri Jababeka.

Melalui kerja sama operasional dengan PLN, Bekasi Power turut mendukung program pemerintah dalam penyebaran listrik di kawasan-kawasan industri yang terletak di koridor Bekasi dan Karawang. Untuk memenuhi kebutuhan tenant yang semakin bertambah, Bekasi Power berencana untuk menambah daya sebanyak dua kali lipat dari yang tersedia.

"Selain pembangkit listrik, Jababeka juga mengembangkan fasilitas logistik yang melayani kegiatan ekpor impor selain distribusi domestik, yaitu Cikarang Dry Port," tutur Sutedja.

Cikarang Dry Port merupakan yang pertama dan satu-satunya Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) di Indonesia, yang memungkinkan aktivitas bea cukai ekspor-impor dapat diselesaikan dalam kawasan industri Jababeka. Sebagai perpanjangan dari pelabuhan internasional Tanjung Priok, Cikarang Dry Port memiliki kode pelabuhan internasional IDJBK.

Sejak dibangun 2011, Cikarang Dry Port memiliki kapasitas sampai 250.000 TEUs dan fasilitas komprehensif seperti pergudangan dan depot kontainer. Pada awal 2016 Cikarang Dry Port telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu pelaksana Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia, bersama Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Cikarang Dry Port mengembangkan pusat logistik untuk komoditas kapas.