Cegah Dampak Buruk Internet dan Paparan Pornografi, Ini 6 Tips Membangun Komunikasi Efektfif dengan Anak

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 23 Oktober 2021 - 16:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Risiko anak terpapar pornografi semakin tinggi di masa pandemi, karena kini anak lebih banyak lagi bersentuhan dengan internet semenjak sekolah online. Peran orang tua sangat dibutuhkan agar anak terhindar dari paparan buruk tersebut.

“Pendekatan personal bisa menjadi solusinya, yaitu orangtua perlu membangun hubungan baik dengan anak agar komunikasi menjadi efektif penuh kasih sayang sehingga menimbulkan kepercayaan,” ujar Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor saat webinar Literasi Digital wilayah Jabar I Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Lebih jauh dia pun memberikan cara membangun komunikasi efektif dengan anak, antara lain:

1.Orangtua perlu menjadi pendengar yang baik dulu untuk anak, kemudian pahami apa yang disampaikan anak sehingga perlu adanya orangtua memberikan perhatian lebih.

2.Gunakan bahasa yang positif saat berbicara pada anak. Hindari penggunaan kata jangan saat berkomunikasi dengan mereka karena konteksnya akan menjadi negatif.

3.Bicaralah dengan jelas dan singkat agar anak mengerti, tentu karena kosakata mereka masih sedikit dan belum banyak mengerti berbagai hal. Sambil berbicara perhatikan bahasa tubuh anak.

4.Selesai berbicara orangtua perlu memberikan kesempatan pada anak untuk bicara dan menuangkan apa yang ada dalam pikirannya.

5.Sejajarkan tubuh dan kontak mata dengan anak saat berbicara.

6.Empati dengan cerita anak

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Webinar kali ini juga mengundang narasumber seperti Daniel Hermansyah, CEO of Kopi Chuseyo, Cyntia Jasmine, Founder GIFU, Irma Nawangwulan, Dosen di IULI, dan Janna S Joesoef, Creative Director Ghea Resort. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.