Wisatawan Asing dari 8 Negara Ini Boleh Berkunjung ke Singapura

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 14 Oktober 2021 - 13:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Mulai 19 Oktober, wisatawan asing yang sepenuhnya sudah divaksinasi boleh berkunjung ke Singapura. Namun, hanya delapan negara yang hanya diperbolehkan ke negara tersebut. 

Dilansir dari laman Lonelyplanet, delapan negara tersebut meliputi Kanada, Denmark, Perancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat yang diizinkan masuk ke Singapura.

Delapan negara tersebut masuk dalam skema Vaccinated Travel Lane (VTL) yang sebelumnya hanya mengizinkan wisatawan asing dari Brunei dan Jerman untuk berkunjung ke Singapura. Sementara, Korea Selatan akan ditambahkan ke dalam program kunjungan pada November.

Meskipun sudah divaksinasi penuh, adapun beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan asing dari delapan negara tersebut. Salah satunya yaitu membawa dua bukti negatif tes Covid-19 yang diambil 48 jam sebelum keberangkatan dan setiba di Singapura.

Selain itu, harus memiliki dokumen seperti SMART Health Card bagi wisatawan yang berangkat dari Amerika Serikat, dan Kanada. Sementara, Sertifikat Covid Digital UE bagi mereka yang datang dari Eropa, serta paspor National Health Service Covid dalam aplikasi NHS bagi wisatawan dari Inggris.

Beberapa perencanaan lanjutan lainnya juga dibutuhkan. Wisatawan asing yang berkunjung ke Singapura di bawah program VTL harus mengajukan Vaccinated Travel Pass pada tujuh hingga 30 hari sebelum masuk ke negara tersebut.

Sementara, bagi mereka yang harus melakukan perjalanan dengan penerbangan VTL yang ditentukan dan membeli asuransi perjalanan yang mencakup perawatan terkait Covid-19 dan biaya rawat inap sebelum keberangkatan.

Meski Singapura mengalami peningkatan kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir, namun tingkat vaksinasinya hampir 85 persen. 

Menurut Perdana Menteri Lee Hsien Loong mencatat dalam sebuah pidatonya mengatakan hal tersebut merupakan faktor yang diharapkan pemerintah akan membantu Singapura untuk beralhir dari strategi 'nol Covid' menjadi 'hidup dengan Covid-19'. 

Protokol kesehatan pun juga telah diperketat. Museum dan beberapa atraksi hiburan pun beroperasi dengan kapasitas terbatas. Kedai kopi, restoran, pusat jajanan pun hanya mengizinkan maksimal hanya dua orang perkelompok

"Singapura tidak bisa tetap di-lockdown dan ditutup tanpa batas waktu. Itu tidak akan berhasil, dan itu akan sangat memakan biaya," kata Lee dalam pidatonya. 

"Sebagai bagian dari hidup dengan Covid-19, kita juga harus menghubungkan diri kita kembali ke dunia. Secara khusus, kita harus terus membuka kembali perbatasan kita dengan aman. Proyek percontohan VTL ini telah menunjukkan bahwa adalah mungkin bagi orang yang divaksinasi untuk bepergian dengan aman, sementara membiarkan sangat sedikit kasus positif Covid-19," pungkasnya.