Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf di Magelang Lebih Inovatif di Tengah Pandemi

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 08 Oktober 2021 - 14:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Walau di tengah pandemi para pelaku usaha ekonomi kreatif dan UMKM di Kota Magelang, Jawa Tengah, yang terus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi membuat produk-produk ekonomi kreatif. Salah satu produk usaha kerajinan yang menarik yaitu terbuat dari limbah kayu milik Alterga Edi Tri Anggoro yaitu Jerawood.

Menghadiri kegiatan Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Puri Asri Magelang, Jawa Tengah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sempat praktik merakit sebuah jam tangan kayu produk Jerawood yang diukir dengan namanya sendiri yakni ‘Sandi Uno’. Setelah itu ia juga berjanji akan mempromosikannya melalui instagram pribadinya. 

“Jam tangan Jerowood tadi saya sudah merakitnya, dan setelah jadi menjadi karya kolaborasi, karena tali strapnya dari Batik Lasem yang khas rembang dibatik di atas denim. Kita dukung Jerowood sebagai produk unggulan dulu yang kita dorong sebagai suvenir dari Magelang untuk pengunjung dan wisatawan mancanegara,” katanya. 

Menparkeraf Sandiaga Uno juga mendorong fasilitasi dan pemberian bantuan UMKM serta wirausaha yang inovatif, kolaboratif, dan adaptif di tengah pandemi. Hal tersebut juga sebagai upaya untuk mengantisipasi pariwisata yang dipicu oleh magnet Destinasi Super Prioritas (DSP) Borobudur.

“Kegiatan yang dilakukan dalam Program Pengembangan KaTa Kreatif ini merupakan wujud komitmen Kemenparekraf untuk terus memberikan fasilitasi, pendampingan serta penguatan kepada Kabupaten/Kota yang sudah melakukan uji petik Penilaian Mandiri Kab/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) termasuk Kota Magelang yang sdh menetapkan  kuliner sebagai unggulannya. Kegiatan di Kota Magelang ini sudah masuk kegiatan ke-16 Program KaTa dari target 25 lokasi di tahun 2021 ini," kata Sandiaga.

Selain itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga menjelaskan, terdapat tiga subsektor yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif Indonesia yaitu, kuliner sebesar 41,5 persen, fesyen 17,7 persen, dan kriya sebesar 15 persen. Oleh karena itu, ia menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menciptakan lokomotif ekonomi kreatif yang membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Jadi kalau kita fokus di 3 subsektor ini saja sudah membantu ekonomi dan lapangan kerja di sektor parekraf. Ini fokus kita kedepan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” katanya.

Menparekraf Sandiaga juga mendorong, para pelaku usaha untuk membuat jam geotek dalam bentuk kearifan lokal. "Sehingga buat para pelari dan pelaku olahraga juga bisa mendapatkan jam-jam yang bisa dipakai untuk memantau kesehatan," katanya.