Nyatakan Siap Pasok Daya Listrik untuk HKML Battery Indonesia, Ini yang Dilakukan PLN di KNIC

Oleh : Hariyanto | Selasa, 21 September 2021 - 09:39 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Setelah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai mobil listrik oleh Presiden Joko Widodo yang merupakan realisasi investasi konsorsium LG dan Hyundai (HKML Battery Indonesia), PT PLN (Persero) menyatakan siap untuk menyediakan kehandalan pasokan daya listrik ke perusahaan tersebut.

Tak main main, KHML Battery Indonesia yang digadang-gadang akan menjadi produsen pertama baterai mobil listrik di Tanah Air, bahkan di Asia Tenggara ini menanamkan investasinya di Karawang hingga mencapai USD 1,1 miliar.

Presiden Jokowi berpesan hilirasi industri baterai dan mobil listrik dapat dibangun dengan kolaborasi yang tidak hanya melibatkan perusahaan besar dan BUMN, tetapi juga melibatkan pengusaha mikro dan menengah. Di sisi lain, inisiatif kolaborasi yang datang dari PLN ialah menjamin penyediaan suplai daya listrik secara berkelanjutan. 

 

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi mengenai fasilitasi percepatan realisasi relokasi dan diversifikasi investasi Perusahaan ke Indonesia, maka PLN berkomitmen dan siap menjamin penyediaan suplai daya listrik secara berkelanjutan, aman, dan stabil sesuai dengan timeline dan kebutuhan investasi.

"Untuk mendukung agenda investasi jangka panjang  HKML  Battery Indonesia yang akan dimulai pembangunan Tahap pertama pada September 2021 dan akan beroperasi di tahun 2022, dilanjutkan dengan Tahap kedua pada 2026,  PLN siap untuk memenuhi kebutuhan listriknya," ujar Zulkifli dalam keteranganya yang dikutip INDUSTRY.co.id, Selasa (21/9/2021).

Adapun untuk memenuhi kebutuhan listrik HKML Battery Indonesia, PLN telah menyiapkan sejumlah gardu induk. PLN juga telah melakukan pembahasan perjanjian kerja sama dengan Kawasan Industri Karawang New Industy City (KNIC), sebagai lokasi pabrik HKML Battery Indonesia. 

"PLN siap untuk memenuhi kebutuhan lain terkait kelistrikan untuk calon tenant  di KNIC khususnya contohnya green energy, layanan fasilitas ekstra, multimedia, dan kebutuhan lainnya," ujarnya.

Ke depan, hilirisasi industri nikel menjadi modal untuk Indonesia bersaing di kancah global. Pasalnya, Indonesia memiliki 24 persen cadangan nikel di dunia yang merupakan mineral penting dalam bahan baku pengembangan kendaraan listrik.