Kemenperin Dorong Percepatan Pembangunan Industri Baja Guna Akselerasi Pengembangan Industri Baja Hulu-Hilir

Oleh : Ridwan | Senin, 29 Mei 2017 - 11:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian terus fokus mengkselerasi pengembangan industri baja di Indonesia dengan mempercepat beberapa proyek pembangunan industri baja yang tersebar di wilayah Indonesia.

"Untuk menjadi negara industri yang maju, keberadaan industri baja mutlak diperlukan sebagai pondasi dasar bagi sektor manufaktur agar dapat tumbuh dan berkembang," ungkap Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi di Jakarta (29/5/2017).

Doddy melanjutkan, adapun proyek pembangunan industri baja yang akan dipercepat antara lain, pertama adalah proyek 10 juta ton baja di Cilegon, Banten. "Dihatrapkan pembangunan ini bisa memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 0,38 persen," ucapnya.

Proyek yang kedua adalah industri berbasis nikel dan baja tahan karat di Morowali, Sulawesi Tengah. "Ditargetkan dari kawasan industri ini bisa menghasilkan empat juta ton baja stainless stell," ucapnya.

Sementara itu, proyek percepatan pembangunan pabrik baja yang ketiga adalah proyek industri baja di Batulicin, Kalimantan Tengah. "Saat ini sudah ada industri baja disana, namun diperlukan dukungan dari seluruh pihak agar industri baja di kawasan ini dapat tumbuh dan berkembang," imbuhnya.

Seperti diketahui, dalam empat bulan terakhir pasar baja domestik terkena gempuran impor dari Vietnam. Angka produksinya mencapai dua kali lipat dari kebutuhan nasionalnya. Saat ini volume baja Vietnam  mencapai 2,5 juta ton per tahun, sedangkan nilai produksinya mencapai 5 juta ton per tahun.

"Kita akan siapkan regulasi anti dumping dan safeguard demi mencegah berbagai gempuran impor baja. Namum, butuh waktu 2 tahun untuk merampungkan regulasi ini," tambah Doddy.

Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), hingga tahun 2024, Indonesia ditergetkan mampu memproduksi baja sebanyak 17 juta ton perb tahun, dengan fokus pada baja-baja bernilai tambah tinggi. Pada tahun 2035, diharapkan industri baja nasional sudah memiliki kapasitas produksi mencapai 25 juta ton per tahun.

"Untuk itu, perlu adanya perbaikan-perbaikan dan harmonisasi regulasi untuk menjamin kapasitas industri baja nasional dapat tumbuh dan berkembang," tutup Doddy.