Film 212 The Power Of Love, Diilhami Peristiwa Aksi 212

Oleh : Amazon Dalimunthe | Sabtu, 27 Mei 2017 - 10:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Sebuah film yang berlatar tentang aksi bela Islam yang terjadi pada 2 Desember 2016 silam atau yang dikenal dengan nama Aksi 212 segera akan dibuat. Film ini diproduksi oleh Warna Pictures dengan judul ‘212: The Power of Love’. Diharapkan fim ini akan bisa tayang pada tanggal 2 Desember 2017 mendatang.

“Peristiwa 212 bukan peristiwa biasa. Di dalamnya ada kekuatan cinta. The Power Of Love. Dan berangkat dari kekuatan cinta inilah film ini dibuat. Tidak seluruhnya mengambil peristiwa, tapi hanya sebagai latar belakang saja,” kata Jastis Arimba yang akan menyutradarai film ini.

Lebih lanjut, Jastis menerangkan, “Ini cerita cinta antara hubungan manusia satu dengan yang lain dan juga cinta manusia terhadap penciptanya. Secara sederhana film ini menceritakan sosok Rahmat yang sudah berpisah 10 tahun dari ayahnya yang seorang tokoh agama. Mereka masih saling membenci dan tidak bertegur sapa dan pada akhirnya dia merasa terjebak dalam aksi 212.”

 Film ‘212: The Power of Love’ berkisah tentang Rahmat, seorang jurnalis di sebuah media besar yang pulang ke kampung halamannya karena sang ibu meninggal dunia.  Sejak lama Rahmat seringkali berbeda pendapat  dengan sang ayah yang berwatak keras. Tak disangka ayah Rahmat yang sudah tua dan juga seorang tokoh agama di desanya pada akhirnya  ingin melakukan longmarch bersama para kaum muslimin di desanya untuk segera pergi ke Jakarta dan ikut berpartisipasi dalam aksi 212.

Dalam hal ini Rahmat berbeda prinsip dengan sang ayah. Ia menganggap aksi ini hanya merupakan sebuah gerakan politik dengan menunggangi umat Islam dalam suatu kekuasaan. Pada akhirnya, ia terpaksa ikut aksi tersebut untuk menemani ayahnya yang sudah tua renta. Saat mengikuti aksi inilah Rahmat yang semula skeptis menjadi berubah pandangan terhadap aksi 212.

Fauzi Baadila, aktor yang dipercaya untuk memerankan tokoh rahmat sempat berpikir lama ketika ditawari untuk memerankan tokoh Rahmat. “Bukan apa-apa karena saya  tahu ada banyak pro kontra terhadap aksi 212. Apalagi ini diangkat ke film. Untung mas Jastis bilang ada beberapa ulama yang memberi restu peritiwa itu diangkat ke film. Daro situlah saya merasa aman dan yakin,” ungkap Fauzi.

Selain Fauzi Baadila, film ini juga dibintangi Adhin Abdul Hakim, Hammas Syahid, Asma Nadia, Meyda Safira, Cholidil Assadil Alam, Ustadz Erick Yusuf, dan beberapa pemain lainnya. Skenario ditulis oleh Jastis bersama Ali Eunoia. Jastis juga menjadi produser sekaligus sutradara. Helvy Tiana Rosa dipercaya untuk supervisi naskah. Sementara, Ustadz Erick Yusuf menjadi Konsultan. (AMZ)