BKPM Akui Investasi Posco Merupakan yang Terbesar Sepanjang Sejarah

Oleh : Ridwan | Selasa, 23 Mei 2017 - 14:08 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Thomas Lembong memberikan apresiasi kepada Posco yang telah ekspansi melalui MoU dengan PT Krakatau Steel.

"Investasi Posco merupakan yang terbesar dalam sejarah investasi di Indonesia. Dan saya yakin kerja sama ini akan berjalan lancar dan mendorong pembentukan industri baja terintegrasi dari hulu sampai hilir, ungkap Thomas Lembong dalam acara 'Steel Conference' di kantor Kemenperin, Jakarta (23/5/2017).

Menurut Thomas Lembong, Posco merupakan salah satu perusahaan baja yang paling terkemuka dan berhasil pertahankan margin disaat industri baja global sedang mengalami penurunan dengan melakukan inovasi-inovasi yang baik. "Kita ingin belajar dari keberhasilan mereka," imbuhnya.

Seperti diketahui, PT Krakatau Steel dan perusahaan baja Korea, Posco telah bekerja sama membangun klaster untuk mendukung produksi baja hingga 10 juta ton di Cilegon, Banten dengan total Investasi sebesar USD 4 miliar.

"Diharapkan dengan kerjasama ini dapat memberikan multiplier effect melalui penciptaan lapangan pekerjaan, pemenuhan bahan baku industri dalam negeri, serta memberikan manfaat kepada perekonomian daerah Banten," terang Thomas.

Thomas menegaskan, presiden terus memantau secara cermat kerja sama ini. "Bagaimanapun juga ini proyek yang sangat penting bagi industrialisasi Indonesia," ucapnya.

Pembangunan ekonomi sangat bergantung pada suplai baja hilir. Apalagi, nantinya konsumsi baja per kapita diharapkan bisa sebesar 300 kilogram (kg) per tahun atau meningkat enam kali lipat dibanding angka saat ini yaitu 50 kg per kapita per tahun.

"Kalau baja kurang maka ekonomi tidak bisa tumbuh tinggi, karena kunci dari pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat sebanyak Indonesia adalah suplai baja yang tinggi juga," terang Thomas.

Sebagai informasi, produksi Krakatau Steel di Cilegon, Banten ditaksir bisa mencapai 10 juta ton per tahun di tahun 2025. Sebanyak enam juta ton, atau 60 persen dari angka tersebut, nantinya disumbang oleh Krakatau Posco.