Curhat ke Bos Kadin, Ketum INACA Minta 3 Relaksasi ke Pemerintah Selamatkan Industri Penerbangan

Oleh : Candra Mata | Jumat, 23 Juli 2021 - 13:14 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Sektor industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang paling terimbas pandemi Covid 19. 

Asal tau saja, sepanjang tahun 2020 kemarin, industri penerbangan nasional hanya mencapai 32 juta penumpang.

Sejatinya, angka ini turun jauh bila dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 100 juta penumpang/tahun.

Menurut Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja mengatakan, relaksasi yang diinginkan maskapai adalah adanya pelayanan jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U). 

Kemudian relaksasi terkait biaya avtur dan perpajakan maskapai diringankan pemerintah.

"Kami butuh relaksasi. Kenapa? Karena kami sudah coba di 2021 melalui biaya stimulus tapi birokrasinya cukup panjang. Karena itu, poin pertama yang kami kaji bersama bagaimana membuat relaksasi sehingga burden sharing usaha 3 tahun ini dapat keringanan," kata dia dalam Diskusi Solutif bersama Ketua Umum KADIN Indonesia secara daring, seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Jumat (23/7/2021).

Selanjutnya, usulan kedua yang ingin dikerjakan bersama Kadin adalah tambahan vaksin yang ditunjukkan untuk kru dan pilot sebagai game changer pemutus rantai penyebaran COVID-19.

Kemudian ketiga, INACA juga mengusulkan bersama Kadin agar bersama-sama membuat kajian di mana para maskapai bisa mendapatkan pinjaman lunak atau soft loan untuk bantu bangkit dari jumlah market penumpang yang terus turun.

"Usulan juga kepada pemerintah membangun satu lembaga keuangan non bank seperti PT SMF dan PT SMI di bawah Kementerian Keuangan untuk fundamental strategi jangka panjang sehingga ketergantungan maskapai pada lessor asing bisa berkurang," ujar Denon.

Di masa pandemi ini, lanjut dia, beban keuangan maskapai sangat tertekan akibat biaya sewa pesawat berasal dari lessor asing. 

"Kami tidak menyangka akan ada pandemi sehingga menghantam bisnis utama perusahaan, sedangkan biaya sewa pesawat terus berjalan," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan dengan kerja sama dan bantuan dari Pemerintah, diharapkan sektor penerbangan dapat bertahan dan segera pulih kembali.

"Usulan dari Ketua Umum INACA akan kami kaji, dan untuk bentuk lembaga keuangan non bank khusus bidang penerbangan tentu akan jadi pertimbangan agar pembiayaannya tidak bergantung pada lessor asing. Kami perlu ada roadmap jangka panjang untuk menghadapi ancaman di masa depan," imbuh Arsjad.