Perlunya Kaidah Berbahasa Indonesia yang Baik di Dunia Digital

Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 22 Juni 2021 - 16:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Bahasa merupakan alat pemersatu bangsa, di era Sumpah Pemuda bahasa Indonesia yang mempererat perbedaan suku bangsa dengan berbagai bahasa yang ribuan jumlah di Nusantara.

Namun kini, ketika merdeka Indonesia harus mengalami tantangan baru dengan adanya digitalisasi di mana lambat laun bahasa kurang diperhatikan penggunaannya. 

“Ada pengaruh perkembangan dunia digital terhadap penggunaan Bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar. Di mana menurutnya media sosial saat ini sangat rentan terhadap terjadinya multitafsir, karena itu perlu kecermatan memilih dan menuliskan kata dengan tepat,” kata Koordinaror Layanan Perpustakaan Universitas Indonesia, Kalarensi Naibaho saat webinar Literasi Digital wilayah Jawa Barat I, Kabupaten Purwakarta, Rabu (16/6/2021). 

Oleh karena itu literal digital diperlukan untuk edukasi masyarakat. Sebab ada dampak permasalahan berbahasa akan menjadi besar. Diketahui dari 274 juta penduduk, terdapat 170 juta yang memakai sosial media dengan penetrasi yang cukup besar. Belum lagi dihitung pertumbuhan 27 juta pengguna internet selama tahun 2020 hingga 2021. Sumber informasi yang diakses masyarakat saat ini masih mempercayai televisi, namun media digital menjadi andalan saat ini.

“Budaya digital soal teks menjadi sangat luar biasa penyebarannya, sebab secara otomatis sebagai yang memproduksi teks setiap hari. Lalu bagaimana jika 170 orang tersebut tidak menggunakan bahasa yang baik,” ujar Kalarensi.

Apalagi penyebaran bahasa dengan budaya digital ini terhitung sangat massif setiap harinya. Lebih jauh Kalarensi mengungkapkan, penggunaan bahasa yang baik dan benar tidak semata-mata untuk melestarikan bahasa itu sendiri. Namun juga menghindari dari jerat-jerat hukum akibat salah penafsiran.

Selanjutnya dibutuhkan panutan atau role model, yang secara konsisten menunjukkan sikap dan perilaku berbahasa yang baik dan benar. Bisa guru, orang tua, pejabat, tokoh publik, atau selebgram terait penggunaan bahasa.

Webinar Literasi Digital di Jawa Barat I, Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Webinar kali ini juga mengundang narasumber seperti Syarief Hidayatulloh dari Digital Strategist Hello Monday Morning, Sekjen Relawan TIK Indonesia Said Hasibuan, dan Diena Haryana Founder SEJIWA. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.