Berkat Marketplace, Pelaku UMKM Bisa Bertahan Selama Pandemi

Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 22 Juni 2021 - 06:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Survei terbaru mengungkapkan sebanyak 4,7 juta UMKM telah merambah ke ekosistem digital dalam kurun waktu 11 bulan terakhir selama pandemi. Totalnya kini sekitar 64 juta UMKM secara keseluruhan telah bergabung di marketplace.

Marketplace diibaratkan sebuah pasar di dunia maya dengan penjual yang berbeda-beda. Marketplace ini berbeda dengan e-commerce yang hanya menjual produk sendiri dan hanya ada satu toko, sementara online shop merupakan toko online di sosial media.

“Konsep marketplace sama seperti pasar tradisional hanya saja online, dalam bentuk website yang menghubungkan antara penjual dan pembeli,” kata Irma Nawangwulan dosen IULI dalam webinar Literasi Media wilayah Depok, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021).

Sebagai pelaku UMKM, Irma pun mengungkapkan keuntungan UMKM bergabung di marketplace. Di antaranya tidak perlu bayar uang sewa toko lagi, jangkauannya pun lebih luas seluruh Indonesia sehingga pangsa pasar pembelinya lebih banyak. Marketplace juga menjadi cara bertahan selama pandemi. Hasil survei KIC Katadata menyebutkan 77 persen UMKM terbantu dari marketplace dalam memasarkan produk sehingga bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi.

Selain itu marketplace memiliki banyak program promo seperti gratis ongkir, cashback, hingga diskon. Dari sini sebanyak 72 persen konsumen menjadi tertarik unyuk belanja di toko online milik UMKM. Selain itu 69 persen konsumen mengatakan marketplace aman untuk transaksi dan sebanyak 66 persen mengatakan mudah digunakan.

Dengan bergabung di marketplace pelaku UMKM juga bisa memperluas jaringan bisnis. Dari hasil survey 392 UMKM se-Indonesia para UMKM sudah memiliki toko online, paling banyak di Shoppe dan Tokopedia.

“80 persen UMKM memiliki daya tahan lebih baik selama menghadapi pandemi. Kalau tidak mau start coba nggak mau melek teknologi,” kata Irma.

Selain mengajak para pelaku UMKM untuk gabung di marketplace. Irma juga memberikan saran sebelum menjadi go digital. Seperti hindari kurang persiapan, belum paham promo di marketplace, lupa pelanggan lama, toko tidak dirawat, dan banyak gabung di marketplace di awal padahal belum belajar cara mengelola toko.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Jawa Barat I Kota Depok merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Guru SD Cahaya Bangsa Alda Dina Bangun, Penggiat Literasi Digital R. Panji Oetomo dan CTO Codelite, Rahmat Supriatna. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital