Jelang Tatap Muka Terbatas, Sekolah Prestasi Global Siapkan Blended Learning

Oleh : Herry Barus | Selasa, 15 Juni 2021 - 14:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menjelang pelaksanaan pembelajaran atau sekolah tatap muka sekolah Prestasi Global mempersiapkan segalanya,  terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, mulai dari sarana prasarana, SOP protokol kesehatan, pemenuhuan 30 – 50 % keterisian siswa dalam satu kelas dan sebagainya.

Hal itu dilakukan sebagaimana ketentuan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang memberlakukan   pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Juli 2021.

Sejauh ini sekolah Prestasi Global yang beralamat di Jl. Palem 1 No 1 Mampang Indah Dua Rangkapan Jaya Pancoran Mas Kota Depok dan menaungi Pendidikan tingkat KB, TK, SD dan telah melakukan persiapan SDM tenaga pendidik dan kependidikan.

Persiapan itu dilakukan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, termasuk menerapkan isolasi mandiri selama 14 hari jelang sekolah dibuka. "Selain itu para tenaga pendidik dan kependidikan sejak bulan April 2021, Alhamdulilah sudah mendapatkan vaksin sampai dengan tahap 2," jelas Direktur Sekolah Prestasi Global, Ahmad Faisal, di Depok, Selasa (15/6/2021).  

"Hal ini menjadi modal kami sekolah Prestasi Global untuk dapat melayani siswa siswi dengan lebih aman dalam kegiatan tatap muka nantinya, “ sambung Ahmad

Selain itu, menurut Ahmad Faisal, sekolah Prestasi Global juga mempersiapkan pembelajaran dengan sistem Blended Learning yang disiapkan oleh PresGo Daring Center (PDC). Lembaga ini adalah Lembaga yang dibentuk untuk melayani siswa dan orang tua dalam permasalahan belajar online secara teknis, seperti pembuatan bahan ajar berbasis online, intra jaringan dan aplikasi serta proses mekanisme blended learning itu sendiri yang disiapkan oleh Lembaga PDC. 

PDC mempersiapkan tenaga pendidik yang benar-benar disiapkan dengan banyak kegiatan terkait pembelajaran daring atau online,  seperti pelatihan dan training serta pendalaman program blended learning dan sistem informatika jaringan lainnya.

"Diharapkan para tenaga pendidik dapat terus mengupdate kemampuan dirinya dalam situasi seperti saat ini, hal ini penting dilakukan agar tujuan Pendidikan dalam sistem blended learning dapat tercapai,” terangnya.

Dijelaskan Ahmad, kegiatan belajar mengajar dalam blended learning dibuat dengan dua cara, yakni online dan offline, agar dimasa pandemi ini tidak menimbulkan ketertinggalan akademik serta basic learning dalam pelayanan pendidikan.

"Pelaksanaan pembelajaran online selama satu tahun lebih ini  menjadi acuan Sekolah PresGo dalam menentukan KBM tatap muka terbatas nantinya. Pelaksanaan kegiatan belajar online kami sudah didukung oleh Google for education seperti pengunaan GCR atau Google Class room yang langsung kami dapatkan dari pihak Google," papar Ahmad.

Menurut dia, sistem blended learning ini sudah lebih dari satu tahun  diterapkan di PresGo. Antara lain terus melakukan  penguatan home visit atau school visit dan juga dengan pelaksanaan Google meet atau GCR ( Google Class Room )

Sangat perlu dilaksanakan guna pelayanan Pendidikan yang lebih baik dimasa pandemi atau masa yang akan datang. Apalagi,  sampai detik ini   penyebaran virus covid masih terus berlangsung.  "Kedepannya, sistem ini akan terus diperkuat dengan berbagai inovasi karena sistem seperti ini akan terus bermanfaat untuk kedepannya yang kita tidak tahu seperti apa kondisinya," urai Ahmad.

Hal ini dilakukan dengan tujuan akhirnya adalah untuk menjaga keselamatan siswa siswi dan tenaga pendidik serta dapat berlangsungnya KBM meski dalam situasi yang terbatas agar siswa tidak terlalu tertinggal jauh pembelajaran yang seharusnya didapat dikondisi normal.