Wujudkan Indonesia Emas di 2045, Caketum Kadin Arsjad Rasjid Bakal Dorong Tumbuhnya Pengusaha UMKM Baru

Oleh : Ridwan | Senin, 14 Juni 2021 - 17:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid menyebit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah pilar utama untuk kebangkitan ekonomi Indonesia.

Dikatakan Arsjad, UMKM memberikan kontribusi sebesar 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap sekitar 120 juta angkatan kerja di berbagai daerah.

"Oleh karena itu, Indonesia butuh banyak pengusaha untuk menumbuhkan ekonomi, terutama pengusaha UMKM," kata Arsjad dalam sebuah seminar yang digelar secara online, Senin (14/6/2021).

Lebih lanjut, Arsjad mengatakan, sebanyak 65 juta UMKM yang tersebar di Indonesia menjadi wadah paling efektif untuk menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang mampu menghasilkan beragam produk berkualitas tinggi, menguasai pasar dalam negeri, dan dapat bersaing di pasar global.

"Kita berikan tempat terbaik bagi UMKM  untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produknya, baik di dalam maupun luar negeri. Semua yang diperlukan bukan tentara tapi pengusaha UMKM," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan perangkat bagi masyarakat yang ingin menjadi pengusaha UMKM. Mulai dari regulasi perizinan hingga modal dari Kredi Usaha Rakyat (KUR).

Tinggal saja, lanjut dia, pemerintah dan para pengusaha yang tergabung di Kadin bisa bekerja sama menyalurkan perangkat itu agar pengusaha UMKM-UMKM bisa diciptakan.

"Kita mesti sadari, UMKM di ekonomi mana pun setiap negara itu adalah fondasi, tanpa UMKM tak ada fondasi," ucap dia.

Arsjad juga mengingatkan kepada UMKM yang sudah berjalan harus memperkuat dari sisi modal. Karena, terangnya, modal jadi penting untuk bisa memenuhi permintaan pasar.

Di sisi lain, kata Arsjad, pelaku UMKM juga harus berinovasi,  memanfaatkan peluang perjanjian dagang, dan investasi antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, sebab lebih dari 80% produk-produk buatan Indonesia mendapatkan tarif 0%, seperti tekstil, perhiasan, dan ikan olahan.

"Mayoritas pelaku UMKM kita bergerak di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Sekitar 29% bergerak di sektor perdagangan dan  yang berjualan daring sebanyak 17,1%," kata Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 ini.

Ia menambahkan, penguatan UMKM ini juga sebagai bekal untuk tahun 2045, yang mana pada tahun itu kondisi Indonesia sudah dibilang maju.

"Kita untuk mempersiapkan tahun 2045 indonesia emas ini bisa malapetaka bilamana tidak siapkan hari ini. Dengan kondisi ini, pasar bisa global, demandnya sudah terbuka, dan selanjutnya bagaimana menciptakan produk," pungkasnya.

Sekedar informasi, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan pada tahun 2021 kontribusi UMKM sebesar 62,36% terhadap PDB  nasional, dan diperkirakan akan naik menjadi 65% pada 2024 mendatang. Selain itu, ekspor UMKM yang pada tahun lalu berada di kisaran 14%, ditargetkan meningkat  menjadi 15,12% pada tahun ini dan menjadi 21,60% pada 2024.