Analis Monex: Melemahnya Ringgit dan Naiknya Minyak Mentah Dunia Picu Penguatan Harga CPO

Oleh : Hariyanto | Kamis, 18 Mei 2017 - 15:47 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Harga minyak mentah (CPO) pada perdagangan Kamis (18/5/2017) berpeluang menguat di tengah berbagai sentimen positif, seperti meningkatnya permintaan di pasar domestik (Malaysia) dan global.

"Selain itu, yang berpeluang memicu kenaikan harga minyak CPO adalah pelemahan mata uang ringgit dan kembali naiknya harga minyak mentah dunia," kata Analis PT MOnex Investindo Futures, Faisyal, dalam risetnya di Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Data dari Malaysia menunjukkan bahwa jumlah permintaan minyak sawit domestik meningkat pesat menjelang Ramadhan, sementara itu jumlah pengiriman produk minyak sawit keluar negeri naik sekitar 7-9% pada paruh pertama Mei, dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan lalu, ungkap data surveyor kargo.

Sementara harga minyak mentah pada akhir perdagangan Rabu (17/5/2017) ditutup menguat 0,73% di level $48,96 per barel usai data dari Energy Information Administration menunjukkan penurunan cadangan minyak mentah AS.

Di sisi lain, untuk pergerakan mata uang ringgit, pada Kamis pukul 10:10 WIB bergerak di level 4,3260 per dolar AS, melemah sekitar 0,1%. Mata uang ringgit yang melemah berpeluang menopang penjualan minyak sawit karena akan membuat harga lebih rendah bagi para pemegang mata uang lainnya.

Menurut Faisyal, harga CPO memiliki level resisten terdekat di level 2.660, dan bila menembus ke atas dari level tersebut, maka harga dapat bergerak lebih tinggi lagi membidik area 2.690.

"Untuk sisi sebaliknya, area 2.615 menjadi level support terdekat, dan jika menembus ke bawah dari zona tersebut, harga dapat bergerak lebih rendah lagi mengincar support kuat di 2.580," pungkasnya.