Menuju Terselenggaranya Digitalisasi Sekolah di Seluruh Wilayah Indonesia

Oleh : Hariyanto | Jumat, 11 Juni 2021 - 19:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan kegiatan Webinar Digital Society yang membahas mengenai digitalisasi bagi sekolah dasar, khususnya yang berada di daerah-daerah yang sulit jaringan maupun sinyal internet.

Webinar yang diselenggarakan pada hari Jumat (11/6/2021) mengambil tema “Digitalisasi Sekolah: Tantangan, Peluang, dan Terobosan”, menghadirkan Arief Darmawan (Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda Subkoordinator Perancangan Aplikasi, Pusat Data dan Informasi, Kemendikbudristek), Anggayomi Amanda (Government Relations Specialist BAKTI), dan Gede Sumanaya, M.Pd. (Korwil Kecamatan Busungbiu, Kab. Buleleng, Bali, Disdikpora Kab. Buleleng) sebagai narasumber dan dibuka dengan Keynote Speech dari Semuel Pangerapan, B.Sc (Dirjen Aptika Kemkominfo) dan Jumeri S.TP, M.Si (Dirjen PAUD, Dikdas & Dikmen Kemendikbud).

Digitalisasi di satu sisi memberikan kemudahan dalam kehidupan manusia sehari-hari apabila sudah didukung dengan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi serta sudah terhubung dengan jaringan internet.

Era digital menuntut kita semua untuk serba Go-digital termasuk dalam aspek Pendidikan. Namun, masih banyak Sekolah Dasar yang berlokasi di wilayah blank area dan belum terpapar jaringan maupun sinyal internet, sedangkan selama pandemi Covid-19 ini pemerintah sedang gencarnya mendorong sekolah harus meningkatkan metode pembelajaran Belajar Dari Rumah (BDR) dan dengan meningkatkan sistem digital.

"literasi digital merupakan kunci dan fondasi utama yang harus dimiliki dalam menghadapi kemajuan teknologi yang sangat cepat, oleh karena itu, harus mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan keterampilan digital yang sesuai," kata Semuel Pangerapan, Dirjen Aptika Kemkominfo yang dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (11/6/2021).

Dikemukakan Jumeri, Dirjen PAUD, Dikdas & Dikmen Kemendikbud dalam sambutannya, target Pemerintah sampai 2030 perlu menjamin semua peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan,

"Untuk mencapai tujuan tersebut, arah kebijakan Kemendikbudristek terhadap digitalisasi sekolah diperlukan sinergi, kolaborasi, dan kontribusi dari berbagai pihak," kata Jumeri.

Lebih lanjut, Jumeri juga memberikan apresiasi atas kolaborasi dan kontribusi yang telah diberikan maupun yang akan diberikan kepada semua pihak.

Dalam kesempatan yang sama, Arief Darmawan mengungkapkan berbagai Inovasi pembelajaran yang telah dilakukan di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek untuk mengakomodir daerah-daerah di Indonesia yang tidak atau belum terjangkau sambungan internet dengan baik, salah satunya adalah Pusat Sumber Belajar (PSB) dan Rumah Belajar versi offline.

Di dalam produk ini, terdapat Sumber Belajar Offline yang berisi konten pembelajaran interaktif dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK dengan format HTML 5.

“Akan lebih sangat bermanfaat apabila stakeholder pendidikan menyediakan misalnya flashdisk yang diisi dengan berbagai materi kemudian dikirimkan kepada mereka. Meskipun teknologinya baru seperti itu tapi lebih bermanfaat untuk mereka”, tambah Arief.

Sementara itu, Anggayomi Amanda, Government Relations Specialist BAKTI memberikan materi yang berkaitan dengan solusi yang dilakukan BAKTI Kominfo dalam menangani wilayah blank spot. Yomi menyampaikan, dari tahun 2015, BAKTI telah membangun 1682 BTS di lokasi yang belum terjangkau sinyal, dan 90% dari BTS tersebut berada di daerah 3T dan membangun 11649 titik akses internet atau wifi gratis di seluruh wilayah Indonesia.

Yomi juga menyampaikan bahwa dari 11649 titik akses internet tersebut, sebanyak 4600 dipergunakan untuk sekolah dari tingkatan TK hingga SMA. “Semua pembangunan BAKTI itu kita dapatkan dari usulan, baik dari Pemerintah Daerah ataupun Kementerian terkait baru kita bisa membangun”, jelas Yomi.

Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 2000 peserta yang umumnya adalah tenaga pendidik di seluruh Indonesia ini diadakan melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan melalui live streaming di Facebook Page Siberkreasi dan Kanal Youtube Siberkreasi, Kemkominfo TV, dan Direktorat Sekolah Dasar.

Dengan diselenggarakannya webinar ini, diharapkan dapat mendorong tenaga pendidik untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan digitalisasi sekolah.