Wuih, Ekonomi RI Bakal To The Moon! Mendag: PDB Tembus Rp24 Ribu Triliun di Tahun 2030

Oleh : Candra Mata | Jumat, 11 Juni 2021 - 15:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan sebuah kabar baik bahwa ekonomi digital Indonesia akan meroket hingga delapan kali lipat di tahun 2030.

“Pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun," ujar Mendag Lutfi dalam keterangannya yang dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Jumat (11/6/2021).

Tak hanya itu, bahkan di tahun 2030 B2B (business-to-business) sebutnya, juga akan tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp763 triliun, health-tech akan menjadi Rp471,6 triliun atau 8% dari pertumbuhan. 

Sementara dari sisi produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 10 tahun ke depan akan mencapai nilai tertinggi di atas rata-rata PDB Asean.

"Kita sadar ekonomi digital di Indonesia punya prospek baik. Tahun 2020, ekonomi digital menghasilkan empat persen dari produk domestik bruto (PDB). Dalam 10 tahun ke depan atau 2030, pertumbuhan PDB dari Rp15.400 triliun menjadi Rp24.000 triliun," ujarnya.

“Indonesia juga akan mempunyai GDP besar lebih dari 55% daripada GDP digital ASEAN, jumlahnya kira-kira Rp323 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp417 triliun pada tahun 2030,” sambungnya.

Selain itu, Mendag juga mengungkapkan, masih terdapat banyak potensi yang terbuka untuk ekonomi digital.

Dicontohkannya, meskipun ekonomi digital Indonesia berkontribusi sebanyak 4% terhadap PDB nasional tahun 2020, namun sektor industri makanan-minuman dengan nilai Rp3.669 triliun baru bisa terlayani oleh e-commerce dengan nilai Rp18 triliun.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, imbuhnya, terdapat terdapat sejumlah hal yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan konsumen digital.

“Tenaga kerja/SDM kerja yang berketerampilan khusus di bidang teknologi juga merupakan salah satu pilar dasar yang penting, ekosistem inovasi juga penting untuk menghidupkan digital ekonomi tersebut, juga pelayanan publik, ekonomi digital, dan tata kelola dan strategi digital yang baik,” paparnya.

Kemudian, terkait hilirisasi ekonomi digital, Ia menekankan pentingnya Indonesia memanfaatkan perkembangan teknologi gelombang baru seperti teknologi 5G, IoT (internet of things), blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing.

“Kita berharap ekonomi digital ini akan memperbaiki pertumbuhan Indonesia, paling tidak dalam sektor logistik dan industri. Kalau kita melihat bahwa target daripada sektor logistik kita yang akan tumbuh dari 23% ongkos pada hari ini menjadi 17%, dengan adanya digital ekonomi ini, perbaikan daripada logistiknya akan jauh lebih baik,” tandasnya.