Akhirnya, Jokowi Bikin Para Supir Kontainer di Priok Bisa Tidur Nyenyak: Pak Kapolri, Banyak Driver di Palak Preman, Tolong Selesaikan!

Oleh : Nata Kesuma | Kamis, 10 Juni 2021 - 18:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram usai mendengar cerita tidak sedap yang disampaikan sejumlah sopir kontainer yang mencari nafkah di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja.

Pasalnya, setiap hati para supir tersebut dimintai sejumlah uang bahkan intimidasi dari sejumlah oknum preman.

“Kalau macet, Mereka (preman) suka naik ke atas mobil bawa celurit (nodong). enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal itu depan, belakang, samping, kanan itu kan kendaraan semua, dan itu orang semua, dan itu sangat memprihatinkan,” ujar Agung salah satu supir kontainer yang bercerita ke Presiden Jokowi dilokasi, Kamis (10/6/2021).

“Karena dia takut, kalau posisinya nanti dia membantu, preman-preman itu akan menyerang balik ke dirinya. Maka dia lebih memilih tutup kaca. Dan itu memprihatinkan sekali Pak,” lanjutnya.

Abdul Hakim, supir lain juga menyebut bahwa kemacetan merupakan penyebab para preman bisa leluasa menjalankan aksinya.

“Kalau mungkin lancar, ini mungkin tidak ada, Pak. Jadi ini kendala kita ini kemacetan aslinya, Pak. Jadi kami mohon kepada Bapak Presiden, bagaimana solusi ini ke depannya, kami. Karena kami, Pak sakit hati sebenarnya, Pak kalau dibilang sakit hati. Saya kira begitu. Tidak ada kenyamanan untuk sopir kami, sopir-sopir yang mengemudi di Tanjung Priok,” keluhnya.

Selain soal premanisme, Abdul Hakim juga menceritakan soal banyaknya pungutan liar di sejumlah depo. 

Depo sendiri adalah tempat meletakkan kontainer yang sudah dipakai atau mengambil kontainer yang akan dipakai shipping line. Menurutnya, para karyawan depo sering meminta imbalan berupa uang tip agar laporannya bisa diproses segera.

“[Mereka] itu meminta imbalan lah, kalau enggak dikasih kadang diperlambat. Itu memang benar-benar, seperti Fortune, Dwipa, hampir semua depo rata-rata. Itu Pak. Yang sekarang itu yang saya perhatikan itu yang agak-agak bersih cuma namanya Depo Seacon dan Depo Puninar, agak bersih sedikit. Lainnya hampir rata-rata ada pungli, Pak,” beber pria berusia 43 tahun tersebut.

“Jadi contoh, Pak. Kita kan bawa kontainer nih, kosongan lah atau pun mau ambil [dalam keadaan] kosongan. Nah, kita laporan, kan. Diambillah. Itu harus ada uang tip, ia bilang ‘Boleh, ya?’ atau lima ribu. Paling kadang-kadang lima belas ribu, ada yang dua puluh ribu. Itu, kalau enggak dikasih, ya masih dikerjakan cuma diperlambat. Alasannya, ‘Yang sana dulu, yang ada duitnya’ katakan saya begitu, tapi kalau mereka itu enggak mau ngomong, Pak. Jadi begitu kira-kira, Pak pungli di dalam depo itu, Pak,” ungkapnya.

Mendengar penuturan para supir tersebut, Presiden Jokowi pun langsung bergerak cepat menelpon Kapolri Komjen Listyo Sigit.

“Pak Kapolri selamat pagi,” ujar Presiden.

“Siap, selamat pagi Bapak Presiden,” jawab Kapolri di ujung telepon.

“Ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu,” jelas Presiden.

“Siap,” jawab Kapolri.

“Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri,” ujar Presiden.

“Siap Bapak,” jawab Kapolri.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menegaskan bahwa dirinya akan terus mengikuti proses ini sehingga keluhan-keluhan yang disampaikan para supir bisa diselesaikan.

“Perintah saya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan. Nanti akan saya ikuti proses ini," tegas Jokowi dihadapan para supir kontainer.

Sekadar informasi, sebelumnya, sebuah cuitan berisi video curhat seorang sopir kontainer sempat viral di Twitter. 

Dalam video yang diunggah ulang oleh akun @ferry_kdg di Twitter itu, sopir minta perhatian ke Presiden Jokowi untuk menertibkan tiga depo yaitu Fortune, Dwipa, dan New Priok Container Terminal One (NCPT 1).

“Andai saja statusku dibaca oleh Pak Presiden, saya tidak minta apa-apa tidak minta uang, tidak minta mobil, tidak minta kekayaan ke Pak Presiden. Cuma satu tolong bubarkan Depo Fortune, NPCT 1, sama Depo Dwipa,” demikian rintihan sopir dalam video tersebut.

Sopir tersebut juga merasa kemacetan parah di Tanjung Priok telah berdampak pada pendapatan dan nafkah yang ia berikan ke keluarga. Demikian juga dengan pungli yang kerap dilakukan oleh sejumlah depo kontainer.

“Tolong pak, saya mohon tolong dengan sangat hormat saya ke pak Presiden, sakit pak dimarahin istri terus, pulang gak pernah bawa duit. Jalannya macet mulu, sama itu bertiga (depo), enggak G Fortune ya Dwipa, ya NPCT 1 pak. Sakit pak, setoran banyak, order banyak tapi gak muter, karena mandek jalannya Pak. Saya mohon Pak tolong dengarkan keluhan driver Tanjung Priok pak,” ujar sopir dalam narasi video yang telah dicuit ulang sebanyak 4.165 kali dan disukai 8.846 kali itu.