Menkeu Sri Mulyani Minta Ahli Ekonomi Islam Ramai-ramai Bantu Pulihkan Ekonomi RI

Oleh : Candra Mata | Kamis, 10 Juni 2021 - 10:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) meminta seluruh jajaran untuk ikut serta berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional. 

“Sebagai ikatan dari para ahli ekonomi islam di Indonesia, tentu kita juga tidak bisa terlepas dari fenomena covid ini yang mempengaruhi ekonomi kita. Kita juga kemudian harus berpikir keras bagaimana kita semua bisa berkontribusi untuk memulihkan perekonomian,” ungkap Menkeu seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id dari keterangannya pada Kamis (10/6/2021).

Menurut Menkeu, dalam masa pandemi ini tantangan perekonomian baik nasional maupun global adalah terkait soal pemerataan pemulihan dan keterbatasan akses vaksin.

Selain itu, kenaikan harga komoditas juga perlu diwaspadai, terutama untuk komoditas pangan dan tambang.

“Saya berharap seluruh jajaran para ahli ekonomi Islam Indonesia mempelajari dan memahami konteks ekonomi global dan nasional, sehingga kita terus bisa menyumbangkan pemikiran yang betul-betul bisa menjawab persoalan ekonomi Indonesia, meskipun juga dilihat dan ditekankan dari aspek nilai-nilai keislaman,” lanjut Menkeu.

Menurutnya, saat ini jaringan IAEI terus berkembang dengan mayoritas berbasis akademisi di dalam maupun luar negeri menambah poin positif organisasi ini. 

Dengan jaringan yang luas, tentu konten dan kualitas akademisi di bidang ekonomi islam terus meningkat. 

Dalam hal ini, pemahaman serta penguasaan teknik dan metode untuk menganalisa indikator ekonomi juga meningkat.

“Pada akhirnya, kita berharap bahwa ekonomi yang berhubungan dengan alokasi sumber daya bisa dilakukan dengan prinsip-prinsip keislaman," tegasnya.

"Yaitu keadilan, transparansi, integritas, dan juga dukungan terhadap mereka yang paling tidak mampu bisa diwujudkan di dalam kebijakan kita dan ini akan mencapai tujuan dari agama Islam yaitu menjadi rahmat bagi seluruh dunia, rahmatan lil alamin,” tandas Menkeu.